LUWU TIMUR, MATASULSEL – Pemerintah Kabupaten Luwu Timur, bersama UNICEF, Yayasan Jenewa Madani Indonesia, dan Tanoto Foundation, hari ini secara resmi meluncurkan Pedoman Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku dalam rangka mendukung percepatan pencegahan dan penurunan stunting di Aula Sasana Praja, Kantor Bupati Luwu Timur.

Peluncuran ini menjadi langkah strategis dalam upaya percepatan pencegahan dan penurunan stunting di Sulawesi Selatan. Kabupaten Luwu Timur menunjukkan komitmen kuat dengan secara resmi mengadopsi dan mulai mengimplementasikan Pedoman Komunikasi Perubahan Perilaku. Inisiatif ini mencerminkan keseriusan dalam menanggapi tantangan tingginya angka stunting, yang mencapai 26 persen berdasarkan survei terakhir.

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis, kurangnya stimulasi psikososial, serta infeksi berulang, khususnya dalam periode krusial 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Dampaknya tidak hanya terlihat pada pertumbuhan fisik, namun juga perkembangan kognitif dan produktivitas anak di masa depan.

Pedoman yang diluncurkan hari ini merupakan bagian dari implementasi pilar kedua dalam Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting, yakni kampanye perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat. Strategi ini bertujuan untuk memperkuat pendekatan komunikasi melalui empat komponen utama: advokasi, kampanye publik, mobilisasi sosial, dan komunikasi antar pribadi.

Acara Peluncuran ini dihadiri oleh Bupati Luwu Timur, Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel, OPD, Kepala Puskesmas, Kepala Desa, Koordinator PKB/PLKB, Nutrisionist, dan Pihak Swasta se Kabupaten Luwu Timur, serta Jenewa Madani Indonesia dan narasumber ahli stunting, Andi Irfanji, SKM.,M.Kes.

Dalam sambutannya, Bupati Luwu Timur, Ir. H. Irwan Bachri Syam, ST, IPM menekankan seluruh pemangku kepentingan, OPD, swasta, dan masyarakat harus mengambil peran dalam penurunan stunting.

Rangkaian kegiatan mencakup sambutan dan peluncuran pedoman, pemaparan isi pedoman oleh tim ahli, dan diskusi interaktif. Dengan peluncuran ini, diharapkan informasi dan praktik perubahan perilaku terkait pencegahan stunting dapat diterapkan secara luas, efektif, dan berkelanjutan hingga ke tingkat keluarga dan komunitas.

Kegiatan ini terselenggara sebagai wujud komitmen komitmen kolektif dalam membangun generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan produktif menuju visi Indonesia Emas 2045. (*)