MAKASSAR – Kampus di Makassar, kembali ternodai dengan adanya insiden penyerangan oknum dalam kelompok diduga berasal dari organisasi daerah Kabupaten Luwu Raya yang disingkat organda IPMIL Undipa yang diduga kuat oknum yang ada di kelompok penyerangan Mahasiswa Universitas Dipa Makassar atau dulu dikenal dengan STMIK Dipanegara Makassar, Kamis (31/10/2024).

Insiden terjadinya aksi penyerangan oleh oknum kelompok yang diduga dari IPMIL Raya, berawal dari kegiatan BEM Universitas yang digelar di Kampus pada hari minggu 27/10 yakni kegiatan Sidang Umum bagian dari kegiatan rutin dilakukan oleh aktivis di tingkat Universitas tersebut.

Sidang Umum BEM Universitas Dipa Makassar ini, digelar sejak minggu sore hingga senin dinihari, yang dihadiri semua pengurus BEM Universitas dengan agenda mendengar konstitusi keluarga besar Mahasiswa Dipa Makassar.

Aksi penyerangan itu mulai terjadi diakhir kegiatan sidang umum, senin dinihari tiba-tiba sekelompok Mahasiswa datang menyerang, yang awalnya berteriak mencari seseorang untuk dipukul. Namun dari keterangan salah satu Mahasiswa yang enggan disebutkan namanya mengatakan awal kejadiannya.

“Awalnya, ada seorang Mahasiswa Undipa yang melintas ditengah-tengah kelompok yang diduga menamakan diri berasal dari Organda IPMIL Undipa, memakai sepeda motor jenis trail. Kami menduga insiden itulah yang memicu ketersinggungan oknum kelompok yang sedang nongkrong di area parkiran kampus,” tutur salah satu saksi mata dari Mahasiswa Undipa Makassar.

Hingga dini hari menjelang pagi itu, datanglah sekelompok orang yang diduga dari organda IPMIL Undipa yang diperkirakan berjumlah 40 orang lebih, kemudian datang menyerang membabi buta ke area sekretariat Mahasiswa, ada yang melempar batu, ada yang menggunakan senjata lokal jenis papporo, dan ada juga yang menggunakan kayu, menggunakan anak busur panah, bahkan ada yang menggunakan senjata api rakitan yang Mahasiswa kenal dengan sebutan Beceng, dan itu dibuktikan dengan ditemukannya selosor peluru yang masih aktif.

Mendengar insiden tersebut, awak media saat menkonfirmasi terkait kejadian itu ke pelopor Mahadipa alumnus pertama, Rahdat Nari membenarkan kejadian itu dan mengatakan bahwa informasi dan keterangan tersebut diperolehnya melalui via grup whatsapp dan via telepon ke salah satu saksi yang ada saat peristiwa penyerangan berlangsung yang juga adalah Mahasiswa Undipa masih aktif di kampus.