Mantan Legislator DPRD Sulsel: IYL-Cakka Pilihannya Orang Toraja
Rantepao, Matasulsel -Mantan Anggota DPRD Sulsel dari Partai Damai Sejahtera (PDS), Paulus Tandiongan mengajak warga Toraja untuk tidak salah menentukan pilihan di Pilgub Sulsel.
Di depan ratusan warga di Rantepao, Toraja Utara, Paulus menegaskan, baik IYL adalah calon gubernur yang sudah terbukti dan teruji pengalamannya dalam memimpin pemerintahan.
Dengan keberhasilannya selama memimpin Kabupaten Gowa selama dua periode, IYL tak pernah tersandung kasus korupsi. Begitu pun lebih mengutamakan pembangunan sumber daya manusia, ketimbang mengumbar pencitraan.
Begitupun dengan Andi Mudzakkar, kata Paulus Tandionga, adalah sosok pemimpin yang sederhana, dan pernah menjadi legislator di Luwu sebelum menjadi Bupati Luwu dua periode.
“Dua periode memimpin daerah, keduanya tidak pernah tersandung kasus korupsi. Jadi ini pilihannya orang Toraja,” tegas Paulus Tandionga saat Kampanye tertutup IYL di Rantepao, Kamis (3/5/2018) siang.
Paulus Tandionga yang kini menjadi Pengurus Perindo Sulsel menuturkan, salah satu keberhasilan Ichsan Yasin Limpo yang diakui oleh masyarakat selama menjabat menjadi Bupati Gowa dua periode adalah program pendidikan gratis berkualitas tanpa pungutan. Hal itulah yang akan diterapkan di Sulsel oleh Ichsan YL bersama Andi Mudzakkar apabila terpilih kelak.
“Pak Ichsan di Gowa berhasil menghadirkan pendidikan gratis pertama di Sulsel tanpa pungutan. Itu bukti,”jelasnya.
Andi Mudzakkar, kata Paulus Tandionga, juga punya prestasi yang sangat baik. Terutama kepeduliannya terhadap keharmonisan dan kesejahteraan sesama umat beragama. Salah satunya, kata dia, perhatiannya terhadap guru sekolah minggu dan mensertifikat gereja yang ada di Luwu. Sementara di Tana Toraja program tersebut belum dilirik oleh pemerintah.
“Pak Cakka, sebagai bupati luwu sudah mensertifikat seluruh gereja di Luwu, kita di Toraja belum. Inilah bentuk kepedulian beliau untuk masyarakat,” tandasnya.
Keduanya juga punya pengalaman yang nyata memimpin daerah. Bukan pengalaman sebagai koruptor, serta tak piawai membohongi rakyat dengan bungkusan pencitraan. (*)