Soppeng, Matasulsel – Provinsi Sulawesi Selatan masih dianggap sebagai salah satu daerah dengan angka penyalahgunaan narkoba tertinggi secara nasional. Dalam kurun tiga tahun terakhir, angka penyalahgunaan narkoba terus meningkat.

Pada tahun 2015, pengguna narkoba di Sulsel sebanyak 128.000 orang. Meningkat sebanyak 2.000 orang pada tahun 2016 sehingga total berjumlah 13.000 orang.

Lebih memprihatinkannya, sebab pengguna narkoba didominasi oleh rentang usia produktif atau generasi muda. Termasuk oleh siswa SMP hingga SMA, menurut laporan dari BNNP Sulsel.

Kondisi tersebut turut diresahkan oleh Nasdi Elwan, pemuda Kelurahan Tettikenrarae, Kecamatan Marioriwawo, Kabupaten Soppeng. Kata dia, pemimpin Sulsel berikutnya harus memperhatikan permasalahan serius tersebut agar tidak terus berlarut-larut. Hal itulah yang diharapkan dapat dituntaskan oleh pasangan calon Gubernur-calon Wakil Gubernur Sulsel, Nurdin Halid-Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz).

“Masalah narkoba ini menyerang pemuda-pemuda kita. Insya Allah kalau Pak NH menjadi gubernur, semoga ini bisa diatasi seefektif mungkin,” pintanya, Selasa (27/3).

Mengenai permasalahn tersebut, NH-Aziz mengaku telah mengusung sejumlah program. Kata NH, permasalahan berkaitan dengan penyalahgunaan narkoba merupakan salah satu bentuk intervensi moral. Di era keterbukaan saat ini, hampir tidak ada mekanisme filterisasi atas nilai-nilai dan tindakan yang dilakukan masyarakat.

“Kalau dulu penjajahan fisik bisa dilawan dengan semangat bambu runcing, intervensi moral tidak bisa dengan cara itu lagi. Yang kita perlukan adalah menanamkan kembali dan menjunjung kearifan lokal serta ajaran agama,” beber NH.

Pasangan Aziz Qahhar ini pun menyebutkan, sejumlah program yang akan dimanfaatkan generasi muda untuk melawan pengaruh negatif zaman ini. Kegiatan positif dalam bermasyarakat perlu digalakkan agar tidak terjerumus ke dalam hal negatif lagi.

“Penyediaan lapangan sepak bola berstandar internasional di setiap kecamatan, selain untuk menyaring bibit atlet berkualitas, juga akan membuat pemuda kita aktif dalam kegiatan sosial. Pendirian rumah Alquran di setiap kampung juga demi memberikan pengajaran ilmu agama bagi umat,” urainya. (*)