Makassar, Matasulsel – Anggota DPRD Sulsel dari Fraksi Golkar, Marzuki Wadeng, menegaskan komitmen mendukung dan memenangkan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz). Keseriusan legislator Sulsel itu ditunjukkan dengan mendampingi NH dalam kampanye tatap muka dan dialogis di Kabupaten Wajo, Rabu-Kamis, 7-8 Maret.

Marzuki mengungkapkan dukungan pihaknya terhadap NH bukan sebatas karena struktur partai di Golkar. Pertimbangan lain yang juga menentukan adalah program NH-Aziz yang sangat merakyat. Selain itu, latar belakang mantan Ketua PSSI itu yang masih erat hubungannya dengan Kabupaten Wajo.

Marzuki sendiri diketahui merupakan salah seorang loyalis Syahrul Yasin Limpo atau SYL. Mantan Wakil Ketua KONI Sulsel ini merupakan tokoh berpengaruh di Wajo yang menggalang dukungan buat SYL. Kala itu, SYL yang juga gubernur dua periode memang masih menjabat sebagai Ketua DPD II Golkar Sulsel.

“Kalau dulu menangkan Pak SYL, sekarang kita dukung dan siap memenangkan Pak NH. Apalagi Pak NH ini juga sebenarnya orang Wajo, istrinya (Andi Nurbani) bahkan lahir di sini (Wajo). Kalau ada yang sekampung, ya pasti kita pilih karena pastinya lebih peduli,” kata Marzuki, saat temu tokoh di Cafe Rumah Tua, Kabupaten Wajo, Kamis, 8 Maret.

Menurut Marzuki, kehadiran NH untuk kesekian kalinya di Wajo untuk membuktikan kepeduliannya terhadap masyarakat. Termasuk melihat kondisi riil di lapangan untuk selanjutnya menjadi bahan evaluasi untuk akselerasi pembangunan dan perekonomian, bila kelak terpilih. “Olehnya itu, kita harus satukan tekad menangkan NH-Aziz.”

Bermodal jaringan yang kuat dan luas di pentas nasional dan internasional, NH diyakini mampu mengatasi segala problematika Sulsel. Berbagai permasalahan yang tidak dapat dituntaskan pemimpin sebelumnya akan mudah di tangan Wakil Presiden Koperasi Asia Pasifik itu.

“Saya kira kalau beliau (NH) menjadi gubernur, maka segala urusan kita akan menjadi lebih mudah. Apalagi, programnya membangun kampung, ini kesempatan bagi kita sebagai orang kampung untuk maju karena selama ini pemerintah tidak terlalu memperhatikan kampung,” pungkasnya. (**)