Masjid Agung Jeneponto, Hadirkan Model Pengembangan Masjid Berkelanjutan
Tidak hanya itu, Masjid Agung Jeneponto juga menyediakan panggung dakwah dan seni Islami khusus anak-anak, menunjukkan kepedulian masjid terhadap pembinaan generasi muda.
Masjid Agung Jeneponto, sebagai episentrum kegiatan PSI selama sepuluh bulan ke depan, berfokus pada pendidikan kader ulama, tahfidz dan tilawah Al-Qur’an.
Kerja sama dengan Bagian Kesra pemerintah Kabupaten Jeneponto melalui PSI ini menghasilkan program-program yang terstruktur dan berkelanjutan.
Kini, setiap ba’da sholat Fardhu, Masjid Agung Jeneponto menyelenggarakan kultum dan kajian yang disampaikan oleh para ustadz dan mubaligh terdidik. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman keagamaan masyarakat dan mencetak kader-kader ulama yang berkualitas.
Program tahfidz dan tilawah Al-Qur’an juga berjalan intensif, mendukung pembentukan generasi penghafal Al-Qur’an yang mumpuni.
Semangat kebersamaan dan gotong royong jamaah juga menjadi kunci keberhasilan Masjid Agung Jeneponto. Setelah Ramadhan, mereka melanjutkan dengan Puasa Syawal selama enam hari, diikuti oleh sekitar 60 peserta dari berbagai kalangan.
Semangat ini juga terlihat dalam pembangunan tempat wudhu dan kamar mandi VIP yang seluruh biayanya berasal dari donasi jamaah, hal ini menunjukkan kepedulian dan partisipasi aktif jamaah dalam memajukan masjid.
Secara keseluruhan, Masjid Agung Jeneponto telah membangun sebuah model pengembangan masjid yang komprehensif dan inspiratif. Mereka tidak hanya menjalankan ibadah rutin, tetapi juga aktif dalam pemberdayaan ekonomi, pendidikan dan sosial.
Model ini layak menjadi contoh bagi masjid-masjid lain di Indonesia, untuk memakmurkan masjid dan memperluas dakwah Islam secara berkelanjutan, dengan tetap memperhatikan aspek-aspek sosial ekonomi masyarakat sekitar, keberhasilan Masjid Agung Jeneponto membuktikan bahwa masjid dapat menjadi pusat kegiatan yang dinamis dan bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.