“Apa susahnya Pak Bupati memanggil Mas’ud. Sebagai Bupati atau sebagai orang tua, untuk bicara dari hati ke hati dengan Mas’ud atau dengan masyarakat Desa Persiapan Talawe menyelesaikan kasus ini. Saya yakin Mas’ud ikut apa kata orang tuanya Pak Bupati,” kata Sahar, seraya bertanya apa yang menghalangi Bupati ketemu kepala desanya.

Saharuddin lalu mengingatkan, kasus penyerangan Kantor Desa Persiapan Talawe ini, sangat sensitif dan bisa memicu konflik berdarah antar sesama rakyat Sidrap. Karena harus diketahui si penyerang kantor Desa Talawe itu, tidak hanya menyerang fisik Kantor Desa dan fisik Mas’ud Kepala Desa Talawe. Tetapi mereka menyerang harga diri masyarakat Desa Talawe.

“Kantor desa atau rumah mereka diserang oleh orang lain atau orang dari kampung lain. Harga diri atau siri’ mereka dicederai,” tambah Sahar.

Saharuddin kemudian menyarankan kepada Bupati Sidrap turun sendiri menyelesaikan kasus ini. “Selesaikan dengan bijak. Hilangkan itu dendam dan benci. Demi Sidrap yang dicita-citakan oleh Bupati seperti yang tertuang di visi misinya,” kata Saharuddin.

Kepada pihak kepolisian, Sahar meminta Polisi bertindak tegas terhadap si penyerang karena serangan ke kantor desa itu bisa menjadi preseden buruk di Sidrap akan datang.

“Sebagai politisi saya akan meminta partai saya di Sidrap untuk turun mengamankan Sidrap dan berkonsolidasi dengan koalisi” kata Saharuddin yang meminta Mas’ud Kepala Desa Persiapan Talawe menjaga harga dirinya, karena harga diri jauh lebih berharga dibanding jabatan. (**)