Makassar, Matasulsel – Antusiasme masyarakat Kota Makassar dari 15 kecamatan terhadap pasangan nomor urut 1 Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi bertarung di Pilkada Makassar tahun ini semakin besar.

Meski harus berhadapan dengan incumbent Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, namun dukungan terhadap pasangan yang dikenal merakyat, santun dan religius kian padu.

Tidak hanya dari kalangan politisi, masyarakat biasa, pengusaha hingga komunitas lintas profesi.

Tetapi aktivis pemuda, dan mahasiswa serta tokoh masyarakat juga ikut terlibat dalam pemenangan duet Appi-Cicu yang disokong koalisi gemuk.

Bahkan, sakin besarnya dukungan masyarakat Kota Makassar terhadap figur yang dinilai mampu membawa kemajuan dua kali lipat di Makassar, relawan dan tim pemenangan duet Danny-Indira ikut banting setir mengalihkan dukungannya ke Appi-Cicu.

Terbukti, setelah keluarga besar Nasran Mone yang pekan lalu bergabung memperkuat barisan pemenangan Appi-Cicu.

Kini giliran Ketua Tim Pemenangan Danny yang juga tokoh masyarakat di Kecamatan Tallo memilih meninggalkan Danny dan bergabung dibarisan duet yang mengusung tagline ‘Makassar untuk Kita’.

Dukungan untuk pasangan Munafri Arifuddin dan Andi Rachmatika Dewi terus mengalir. Tak sedikit tokoh masyarakat yang dulunya mendukung pasangan Danny-Indira, memilih untuk berpindah di barisan pasangan yang mengusung tagline ‘Makassar untuk Kita’.

Menurut H. Kai sosok Rachmatika Dewi alias Cicu telah lama ia kenal dan sebelumnya ia memang belum pernah membuat komitmen dengan calon manapun.

“Jadi ibu ini (Cicu) sudah lama saya kenal waktu maju caleg dulu dia juga di sini. Sudah banyak calon yang pernah kesini termasuk calon gubernur, tapi karena Ibu Cicu juga kesini, insya Allah solid mendukung dan memenangkannya,” kata H Kai Tomas di Kecamatan Tallo.

Dia mengatakan, dukungan tersebut bukan hanya seorang diri, melainkan seluruh keluarganya yang tersebar di Makassar juga sepakat memilih Appi-Cicu pada tanggal 27 Juni mendatang.

“Ketertarikan kami ke pasangan ini karena program yang bakal dicanangkan betul-betul mewakili kepentingan masyarakat umum. Mulai program Warung Rakyat hingga penghapusan retribusi sampah,” terangnya.

Adapun alasan kuat meninggalkan duet DIAmi karena tidak konsisten dengan komitmen yang dibangun dengan masyarakat setempat.

“Masyarakat di sini tidak butuh janji, tetapi cukup dengan memperhatikan apa yang menjadi kendala masyarakat selama ini,” pungkas.

Untuk itu wajar jika publik selama ini menilai adanya kesenjangan dan ketimpangam pembangun infrastruktur di Kota Makassar.

Alasannya karena apa yang selama ini menjadi visi misi dan program pemerintah khususnya Pak Danny hanya menjadi bualan dan janji politik semata demi menyenangkan masyarakat.

“Tetapi realitasnya di lapangan sama sekali tidak ada. Hanya bualan saja,” sindirnya.

Olehnya, dukungannya terhadap Appi-Cicu tentu tidak akan disia-siakan.

“Insya Allah dalam waktu dekat kami akan menggelar silaturahmi besar masyarakat dan keluarga besar kami untuk merapatkan barisan dan bersatu memenangkan Appi-Cicu,” pungkasnya. (*)