Mau Pendidikan Berkualitas?Intelektual Muda di Bulukumba: Pilih IYL-Cakka
Bulukumba, Matasulsel – Tak salah jika Ichsan Yasin Limpo dijuluki salah satu tokoh pendidikan di Sulsel. Selain perhatian dan kepeduliannya terhadap masa depan generasi muda, pasangan Andi Mudzakkar di Pilgub Sulsel ini juga punya bukti bagaimana membangun sumber daya manusia melalui sektor pendidikan.
Pelopor pertama perda pendidikan gratis di Indonesia tersebut, kini tercatat sebagai pakar hukum pendidikan jebolan Universitas Hasanuddin. Berkat hasil penelitiannya di tujuh negara tentang sistem pendidikan dasar, ide dan terobosan Ichsan semakin dinanti di Sulsel.
Apalagi, Ichsan bersama Andi Mudzakkar merupakan satu-satunya pasangan yang berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan secara merata di Sulsel dan tanpa pungutan. Duet ini akan menggelentorkan anggaran 1,5 triliun per tahun demi masa depan anak-cucu kita.
Karena alasan keberpihakan pada sektor pendidikan, membuat berbagai komunitas mahasiswa, pemuda atau kelompok intelektual tak ragu menjatuhkan pilihan ke pasangan usungan rakyat tersebut.
Dukungan komunitas pemuda dan intelektual muda, kembali nampak saat puluhan pemuda dan mahasiswa lintas perguruan tinggi mempertegas komitmennya untuk mendukung dan memenangkan IYL-Cakka di kampung halamannya di Bulukumba.
Penegasan sikap itu ditandai dengan melakukan Salam Punggawa dan salam 4 jari IYL-Cakka, saat bersilaturahmi bersama di salah satu Warkop di Bulukumba, Rabu (2/6/2018) malam.
“Kalau pendidikan mau maju, dan rakyat ingin melihat pendidikan yang berkualitas, tentu jawabannya adalah IYL-Cakka. Inilah alasan saya dan beberapa pemuda mendukung beliau berdua,” terang Andi Armayudi Syam, S.IP.
Mahasiswa pasca-sarjana Unismuh Makassar ini mengurai, IYL maupun Cakka tak sekadar berjanji. Namun mereka punya bukti keberpihakan terhadap pendidikan. Terutama saat Ichsan menjabat bupati Gowa dua periode.
“Fakta dan buktinya kita bisa lihat di Gowa. Pendidikan di sana lebih maju dibanding beberapa daerah lainnya. Dan benar-benar gratis atau tidak ada sama sekali jenis pungutan. Ini yang semestinya berlaku juga secara umum di Sulsel,” tambah dia.