Bahkan, kata dia, pasca idulfitri kemarin, beberapa pengunjung menggunakan venue water sebagai lokasi reuni. “Pengunjung dapat bersentuhan langsung dengan alam. Mereka juga dapat menikmati aktivitas warga menggunakan perahu bala-bala, air sungai yang tenang, serta pohon mangrove di belakang water serta pemandangan yang indah di sekitar water ini,” kata Sulpiadi dalam postingannya tersebut.

Masih kata dia, kehadiran water menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang hendak menikmati suasana alam di Malbar, baik itu kalangan muda-mudi, termasuk pegawai kantoran yang berada di Kecamatan Malbar. Beragam kuliner khas Malbar pun tersaji, seperti ikan bakar, kapurung, pocco dan dange serta aneka minuman segar, kopi, juice, serta pisang goreng yang siap memanjakan para pengunjung.

“Penasaran dan ingin mencoba sensasi kuliner khas Malangke dan Malangke Barat, serta ingin menikmati suasana alam desa Pao Kecamatan Malangke Barat? Ayo…. ke Warung Terapung di desa Pao Kecamatan Malangke Barat, dan rasakan sensasi yang berbeda,” ajak Sulpiadi via facebooknya. Ia menutup postingannya dengan tagar #membangundesa, #potensiwisata, #desapao, dan #malangkebaratluwuutara. (*)