Kelas Smile telah menciptakan banyak inovasi, seperti kehadiran agen pemantau di sekolah, kartu kendali untuk melaporkan kepatuhan, serta dana sharing antara sekolah dan puskesmas. “Kami juga memberikan penghargaan kepada siswa aktif sebagai Duta Sehat,” tambah Imran.

Menjelang kompetisi nasional KIPP Kementerian PAN-RB 2025, Imran berharap dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, LSM sivitas sekolah dan masyarakat.

“Dukungan ini sangat penting untuk keberlanjutan program dan replikasi di seluruh puskesmas dan sekolah di Jeneponto.” harapnya.

Melalui podcast ini, Pattiro Jeka berharap dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk terlibat dalam upaya meningkatkan kesehatan remaja. Dengan inovasi Kelas Smile, diharapkan angka anemia di kalangan remaja putri dapat menurun, menciptakan generasi yang lebih sehat dan berkualitas.

Dengan semangat kolaborasi dan dukungan yang kuat, Kelas Smile berpotensi menjadi program unggulan yang berkelanjutan, membawa perubahan positif bagi kesehatan remaja di Jeneponto. (Oji Pajeka).