Mencinta Sewajarnya, Membenci Seperlunya
By. Jay Dasrum
Kalimat ini memiliki arti yang dalam dan sering digunakan untuk menggambarkan sikap yang bijaksana dalam menghadapi berbagai situasi dalam hidup.
*Mencinta sewajarnya:* Artinya mencintai seseorang atau sesuatu dengan tulus dan ikhlas, namun tidak berlebihan sehingga mengabaikan aspek lain dalam hidup. Cinta yang sehat adalah cinta yang seimbang, tidak membutakan kita terhadap kenyataan.
*Membenci seperlunya*: Artinya membenci seseorang atau sesuatu hanya sejauh yang diperlukan, tidak membiarkan kebencian menguasai hati dan pikiran. Kebencian yang berlebihan hanya akan membawa penderitaan bagi diri sendiri.
Makna secara menyeluruh bahwa kalimat ini mengajak kita untuk menjalani hidup dengan keseimbangan. Kita perlu mencintai dengan tulus, namun tidak membiarkan cinta itu menguasai kita sepenuhnya. Di sisi lain, kita juga perlu membenci dengan bijaksana, tidak membiarkan kebencian menghancurkan kita.
Dalam hubungan: Mencintai pasangan dengan tulus, namun tetap menjaga diri sendiri dan tidak melupakan kepentingan pribadi.
Dalam persahabatan: Membangun persahabatan yang kuat, namun tidak takut untuk mengakhiri persahabatan yang tidak sehat.
Dalam pekerjaan: Bekerja dengan penuh semangat, namun tidak membiarkan pekerjaan menguasai seluruh hidup.
Kalimat “Mencinta sewajarnya, membenci seperlunya” adalah sebuah ajakan untuk hidup dengan bijaksana dan seimbang. Dengan menerapkan prinsip ini, kita dapat membangun hubungan yang sehat, mencapai kesuksesan, dan menjalani hidup yang nyaman. (*)