JENEPONTO – Setiap 14 Oktober, kita rayakan Hari Pramuka yang menandai lahirnya Gerakan Pramuka di Indonesia. Gerakan ini telah menempa jutaan kaum muda Indonesia menjadi pribadi-pribadi yang tangguh, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan zaman. Di tengah kompleksitas permasalahan yang dihadapi bangsa, peran Gerakan Pramuka semakin vital dalam membangun karakter generasi emas Indonesia.

Gerakan Pramuka, dengan sepuluh Dasa Darma-nya, merupakan sistem pembinaan karakter yang komprehensif. Melalui kegiatan kepramukaan, para pramuka dibekali nilai-nilai luhur, seperti keimanan, nasionalisme, kepedulian sosial, kemandirian, dan kedisiplinan. Dasa Darma Pramuka, yang menjadi acuan perilaku setiap anggota, seperti “Takwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, Cinta Alam dan Kasih Sayang Sesama Manusia, Patriot yang Sopan dan Kesatria, Patuh dan Suka Bermusyawarah, Rela Menolong dan Tabah” menjadi kompas moral yang mengakar dalam diri setiap pramuka.

Tak heran, banyak tokoh-tokoh hebat Indonesia yang dibesarkan melalui Gerakan Pramuka. Mereka tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki integritas, jiwa kepemimpinan, dan keterampilan hidup yang kuat. Kini, saat Indonesia bersiap menyambut era Generasi Emas 2045, peran Gerakan Pramuka semakin mendesak untuk mencetak calon-calon pemimpin masa depan yang bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.