JENEPONTO – Udara sejuk pegunungan Bontolojong diiringi aroma kopi yang khas menyapa para peserta Camping Merdeka yang berlangsung semarak. Acara yang dihelat di Agrowisata Bontolojong ini tidak hanya merayakan kemerdekaan, tetapi juga menjadi wadah diskusi inspiratif tentang kopi dan masa depannya di Jeneponto.

Diskusi yang bertema “Entitas Masyarakat Merdeka” ini menghadirkan pembicara-pembicara inpiratif dan energik, Sabtu (17/8/2024).

Kepala Desa Ujung Bulu, Mansyur, membuka diskusi dengan menceritakan perjuangan panjang dalam mewujudkan Agrowisata Bontolojong. “Kemerdekaan ini bukan hanya tentang bendera dan lagu,” ujar Mansyur, “Kemerdekaan juga tentang bagaimana kita bersama-sama membangun desa, mewujudkan mimpi bersama, seperti Agrowisata Bontolojong ini.” Beliau menekankan bahwa Agrowisata Bontolojong adalah buah dari kerja keras dan kebersamaan masyarakat Desa Ujung Bulu.

Suryani Hajar, penggagas UMKM Naik Kelas, mengangkat tema “Kemerdekaan Kopi, Perempuan, dan Kemerdekaan”. Suryani menekankan bahwa kemerdekaan dimulai dari pikiran. “Kopi tak mengenal jenis kelamin,” tegasnya, “Kopi adalah rasa untuk semua, laki-laki dan perempuan. Kemerdekaan perempuan dalam dunia kopi adalah bukti bahwa kita semua memiliki kesempatan untuk berkarya dan meraih mimpi.”