Menelusuri Sekolah SDIT ULUL AL BAAB, Wujudkan Generasi Religius Berkarakter Islami
Laporan : Tim Jelajah Ramadhan Berkah (Tim JRB)
JENEPONTO – Hari Kedelapan Ramadhan 1445 H, Tim Jelajah Ramadhan Berkah (Tim JRB), mengunjungi Sekolah SDIT ULUL AL BAAB yang berlokasi di Kompleks Perumahan Aprilia jalan poros Romanga, Kampung Taba, Kelurahan Balang, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Selasa (19/3/2024).
Kunjungan Tim JRB tersebut dimaksudkan sebagai silaturahim kepada pengurus Yayasan Pesantren Wahdah Islamiah (YPWI ) Jeneponto, mengingat saat ini Yayasan Pesantren Wahdah Islamiah, menjadi pengelola sekolah paling lengkap di semua tingkatan dari mulai jenjang Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA).
Dengan mengusung konsep sekolah Islam terpadu, tercatat saat ini siswa yang bersekolah dibawah naungan YPWI terbanyak diantara sekolah swasta maupun negeri di Kabupaten Jeneponto.
Menurut salah seorang pengurus YPWI, Ustadz Hamka, jumlah santri kami secara keseluruhan mulai dari TKIT sampai SMAIT mencapai 549 orang, dengan rincian SMAIT 60 orang, SDIT 317 Orang, SMPIT 112 orang dan TKIT 60 orang, sebut Hamka.
Lebih lanjut Hamka menjelaskan, santri yang bersekolah di YPWI ada yang mengikuti program pondok berjumlah 97 orang dengan rincian Takhassus (Program Khusus) 45 orang dan 52 orang mengikuti program pondok biasa, jelasnya.
Sebagai informasi, Lembaga Wahdah Islamiyah Kabupaten Jeneponto adalah salah satu organisasi masyarakat (ORMAS) yang sangat peduli dengan perubahan peradaban pendidikan. Wahdah Islamiyah yang bergerak pada bidang dakwah, sosial dan pendidikan mengupayakan dan mengoptimalkan lahirnya lembaga pendidikan berbasis dan berkarakter islamih.
Sejak tahun 2015 di Kabupaten Jeneponto gerakan pendidikan ini diinisiasi langsung oleh para simpatisan, kader dan pengurus Wahdah Islamiyah Jeneponto. Tentunya gerakan dakwah pendidikan ini tidak terlepas dari bantuan dan kerjasama masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Jeneponto.
Salah seorang sosok yang dianggap berperan penting dalam pendirian sekolah YPWI, Dr. Ir. H. Abd. Halil, SP, MP, IPM, saat dihubungi via telepon mengungkapkan, awal berdirinya sekolah YPWI dimulai dari menempati beberapa bangunan perumahan BTN Aprilia yang belum terjual.
“Saya ingat waktu itu beberapa pengurus awal YPWI datang bersilaturahmi di rumah, ada Ust. Sulfiadi, Ust. Sirajuddin, Ust. Ahmad Ust. Burhan, mengungkapkan keinginannya untuk mendirikan sekolah SDIT, lalu saya katakan, Insya Allah ada lahan kurang lebih setengah hektar di belakang perumahan, silahkan digunakan dan dibangun ruang kelas,” kenang Halil.
Karena waktu itu pihak yayasan masih minim anggaran, sehingga Halil memutuskan untuk meminjamkan beberapa bangunan rumah yang sedang dibangun untuk ditempati proses pembelajaran.
Hal tersebut di benarkan Ustadz Sirajuddin, bahwa benar yang disampaikan pak Halil, sambil membangun ruang kelas, kita gunakan beberapa bangunan perumahan yang saat itu sedang dibangun pak Halil, bahkan hingga saat ini masih ada bangunan rumah yang digunakan pihak yayasan untuk digunakan Imam Masjid, tutur Sirajuddin, seraya mengucapkan syukur dan terimakasih.
Dalam usianya yang ke sembilan tahun, saat ini semua tingkatan sekolah YPWI telah terakreditasi. Dua lokasi kampus yakni kampus 1 untuk putri dan kampus 2 untuk putra menempati lahan tidak kurang dari 2 Ha, jumlah tenaga pendidik dan pembina 57 orang.
Ketua YPWI Irwan Samad menegaskan, kolaborasi semua pihak dalam ekosistem sekolah, pengurus yayasan, pendidik, orang tua murid, masyarakat dan pemerintah diharapkan dalam mewujudkan visi generasi yang religius berkarakter Islami dan unggul, cinta tanah air serta berwawasan lingkungan.
Irwan juga mengharapkan akan pentingnya peran dan perhatian pemerintah, terlebih dengan ekpektasi masyarakat luas yang sangat besar terhadap keberadaan YPWI, sehingga kami masih membutuhkan fasilitas belajar mengajar dan terkhusus akses jalan menuju sekolah untuk ditingkatkan dan diperbaiki, tutup Irwan.
Penulis Oji Pajeka (Tim JRB). (*)