pertama, Bagaimana situasi sosio-historis yang mendorong HMI sebagai institusi yang berkiprah mengemban misi inteltualisme islam di awal orde baru.

Kedua, seberapa jauh peran HMI dan tokoh-tokohnya, khususnya Nurcholis madjid dalam gerakan intelektualisme islam di tanah air.

Ketiga, bagaimana semestinya HMI merespon gejala dan ketegangan antara posmodernitas ide-moral islam universal dan “rumah Keindonesiaan”. (aa)