Mengenal Sosok Abdul Rachmat Noer Calon Walikota Makassar
Dibawah kepemimpinan Rachmat pula, Kopkar Semen Tonasa juga berhasil meraih penghargaan Semen Indonesia Award Kategori Anak Perusahaan Kinerja Keuangan Terbaik Tahun 2015.
Selain menekuni pekerjaannya sebagai profesional, Abdul Rachmat Noer juga aktif di berbagai organisasi kemasyarakatan dan LSM. Dia sebagai salah satu pendiri Persaudaraan Pekerja Bangunan Indonesia (P2BI), organisasi yang banyak melakukan edukasi khususnya peningkatan kompetensi tukang batu di Kawasan Timur Indonesia. Rachmat juga sebagai pendiri Pena Melati Institute.
Rachmat pernah diamanahi sebagai Wakil Bendahara Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Provinsi Sulsel. Selain di PRSI, Rachmat tercatat sebagai salah seorang Wakil Ketua Umum Kadin Sulsel dan salah seorang wakil ketua Gerakan Anti Narkoba (GRANAT) Wilayah Sulsel.
Saat ini ARN sebagai Ketua Umum Unit Pengumpul Zakat (UPZ) PT Semen Tonasa.
Abdul Rachmat Noer dikenal sebagai aktivis sejak masih duduk di bangku SMA tahun 1980-an hingga di perguruan tinggi. Sejumlah posisi jabatan pernah dipercayakan kepadanya di organisasi intra kampus tahun 1980an maupun ekstra kampus.
Abdul Rachmat Noer mengenal pertama kali dunia organisasi semasa SMA, ketika menjadi anggota Palang Merah Remaja (PMR) dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Kota Makassar. Dibangku kuliah, Rachmat menjadi anggota Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan sempat menjadi Ketua Komisariat IMM Fakultas Ekonomi Unhas dan Ketua IMM Cabang Kota Makassar.
Aktivitas Rachmat di lingkungan organisasi angkatan muda Muhammadiyah berlanjut hingga terpilih sebagai Ketua Pemuda Muhammadiyah Wilayah Sulsel. Terakhir, ARN diamanahkan sebagai Wakil Bendahara Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan.
Rachmat mengaku pengalamannya menjadi seorang aktivis sejak dibangku SMA hingga di kampus menjadi modal baginya merintis kesuksesan dalam kehidupannya saat ini baik di bidang karier pekerjaannya maupun di masyarakat.
Rachmat juga dikenal sebagai sosok yang egaliter dan menghargai pluralisme. Kehidupannya dimasa kecil yang bersahabat dengan semua suku, agama dan ras membentuk sosok ARN sebagai pribadi yang menghargai perbedaan dan mudah bergaul. (*)