Makassar, Matasulsel – Plh, Lembaga pemasyarakatan Kelas 1 Makassar ( Lapas) Mutzaini mengajak seluruh warga binaan pemasyarakatan (WBP) mengenang hari lahir Nabiullah Muhammad SAW yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan hijriah.
Bertempat di masjid Dakhwatul Ichsan, kegiatan ini disambut dengan penuh kehangatan dan rasa iman Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Makassar.
Pelaksanaan kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW tidak terlepas dari wujud cinta WBP terhadap keteladanan Rasullulah, Juga merupakan ekspresi rasa syukur Warga Binaan atas kelahiran Nabiullah Muhammad SAW. Selasa (20/11/18).
Diketahui Pelakasanaan perayaan Maulid ini diselenggarakan serantak di seluruh Lapas dan Rutan se-Indonesia, dengan menindaklanjuti surat edaran Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Kementerian Hukum dan HAM RI, untuk mengikuti peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1440 H.
Dibuka dengan tilawatil Al-Qur’an oleh WBP, selaku pengurus dan imam masjid Dakwatul Ichsan Lapas Makassar, membacakan surah al-ahzab ayat 21-22 yang memiliki makna suri tauladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharapkan rahmat Allah SWT dan senantiasa mengingat Allah SWT.
Pada kesempatan ini Plh Kepala Satuan Kerja Lapas Kelas I Makassar, Mutzaini turut menyampaikan sambutan Kalapas Makassar yang mengatakan bahwa inti dari pelaksanaan maulid bukan berarti sebuah upacara,
Akan tetapi ungkapan rasa syukur serta perenungan batin agar tokoh sejarah tidak menjadi fiktif dalam diri kita, namun ditanamkan secara kongkrit, mengakar, serta senantiasa mengikuti sunnah-sunnahnya yang insha Allah dapat menuntun kita kejalan yang benar.
Hikmah dan fadhila maulid yang dibawakan oleh Dr. KH. Syarifuddin Daud, MA selaku pimpinan Pondok Pesantren Palopo. Mengajak WBP untuk meneguhkan kembali kecintaan kepada Rasulullah SAW.
Karena Bagi mukmin terutama WBP, kecintaan terhadap Rasulullah SAW ialah sebuah keharusan, sebagai konsekuensi dari keimanan seorang Hamba Allah SWT.
Kecintaan pada utusan Allah ini harus berada di atas segalanya, melebihi kecintaan pada anak dan isteri, kecintaan terhadap harta, kedudukannya, bahkan kecintaannya terhadap dirinya sendiri.
Ust. Syarifuddin juga menyampaikan sabda Rasulullah yakni, “Tidaklah sempurna iman salah seorang dari kalian hingga aku lebih dicintainya daripada orangtua dan anaknya. (HR. Bukhari).”
Diharapkan, melalui peringatan maulid ini WBP dapat merekonturuksi diri sendiri, sehingga iman dan Taqwa terhadap Allah SWT tidak memudar melaikan semakin bertambah.
Serta sunnah-sunnah yang telah disampaikan oleh Rasullullah SAW dapat di Implementasikan di aktivitas sehari-hari.( NNG)