Mengikuti Ritual Apparasili, Tradisi Turun Temurun Warga Pamatata
Prosesi siraman di dalam rumah dengan menggunakan air dan alat bantu dedaunan, menutup rangkaian tradisi apparasili dan atau allabai, sebutan dalam dialek bahasa Selayar.
Tradisi apparasili merupakan salah satu rangkaian upacara adat tolak bala atau musibah kematian untuk keluarga dan kerabat dekat.
Selain rangkaian tradisi apparasili, Desa Pamatata juga tercatat memiliki dan menyimpan sederet keragaman serta bentuk-bentuk keunikan lain yang menarik untuk disusuri.
Desa paling utara Kabupaten Kepulauan Selayar yang masih terus melestarikan tradisi penggunaan keranda untuk mengusung jenazah ke pemakaman.
Kesan unik lain, dapat dijumpai perbedaan cara masyarakat, saat membawa dan mengantar baru nisan ke lokasi pemakaman.
Kesan kearifan lokal budaya sangat kontras ditunjukkan warga yang sengaja mengemas dan membungkus batu nisan dengan menggunakan kain sarung panjang.
Sebuah bentuk simbolisasi penghargaan dan penghormatan terakhir untuk keluarga yang tertimpa musibah kematian dan atau dengan kata lain meninggal dunia. (Andi Fadly Dg. Biritta)