JENEPONTO – Kabupaten Jeneponto yang terletak di Sulawesi Selatan, memiliki potensi besar dalam pengembangan sektor peternakan, khususnya kuda. Di bawah kepemimpinan Pj Bupati Junaedi Bakri, gagasan untuk menjadikan Jeneponto sebagai pusat pengembangan kuda menjadi salah satu agenda strategis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memanfaatkan sumber daya lokal secara optimal. Pikiran ini tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga pada aspek sosial dan budaya, menjadikan kuda sebagai bagian integral dari identitas daerah.

Pikiran Junaedi Bakri dalam menjadikan Jeneponto sebagai daerah mandiri kuda berakar dari keyakinan bahwa pengembangan kuda dapat menjadi pilar utama dalam pertumbuhan ekonomi lokal. Dalam pandangannya, kuda bukan hanya hewan ternak, melainkan simbol kebanggaan dan potensi yang dapat dioptimalkan. Dengan mengembangkan peternakan kuda, diharapkan dapat tercipta lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan peternak, serta mendorong sektor pariwisata yang berbasis budaya dan alam.

Tujuan besar pengembangan kuda
1. Meningkatkan Kualitas dan Populasi Kuda
Salah satu tujuan utama adalah meningkatkan kualitas dan populasi kuda di Jeneponto. Melalui program pembibitan yang baik dan penerapan teknologi tepat guna yang menggabungkan pengetahuan dan pengalaman dalam memeliha kuda, diharapkan Jeneponto dapat menghasilkan kuda yang unggul dan berkualitas. Ini mencakup penyediaan pakan yang berkualitas, perawatan kesehatan yang baik, serta pelatihan bagi peternak untuk mengelola kuda dengan lebih efektif.

2. Membangun Infrastruktur Pendukung
Pengembangan kuda tidak dapat terlepas dari infrastruktur yang memadai. Pengembangan kuda yang mencita citakan Jeneponto sebagai daerah mandiri kuda dapat didukung dengan membangun fasilitas pelatihan, rumah sakit hewan, serta tempat pemeliharaan kuda yang representatif. Selain itu, peningkatan akses transportasi dan pemasaran produk kuda juga menjadi fokus utama, dengan harapan dapat mempermudah distribusi dan meningkatkan daya saing produk kuda Jeneponto di pasar nasional maupun internasional.

3. Mempromosikan Kuda Jeneponto sebagai Produk Unggulan
Pikiran ini juga mencakup upaya promosi kuda Jeneponto sebagai produk unggulan. Melalui branding yang tepat, kuda lokal diharapkan dapat dikenal luas, baik di tingkat nasional maupun internasional. Kegiatan pameran, lomba, dan festival kuda dapat menjadi sarana efektif untuk mengenalkan kuda Jeneponto kepada masyarakat luas, sekaligus memperkuat identitas budaya lokal.

4. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Pengembangan kuda di Jeneponto bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan menciptakan lapangan kerja baru di sektor peternakan dan pariwisata, serta meningkatkan pendapatan peternak melalui penjualan kuda dan produk turunan, diharapkan kualitas hidup masyarakat akan meningkat. Selain itu, kegiatan yang melibatkan masyarakat dalam pengembangan kuda juga akan memperkuat ikatan sosial dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah.

Strategi Meningkatkan Partisipasi Masyarakat

1. Pendidikan dan Pelatihan
Menyelenggarakan program pelatihan bagi peternak lokal tentang cara merawat dan membudidayakan kuda. Kegiatan ini dapat melibatkan ahli peternakan dari luar daerah untuk memberikan wawasan baru. Selain itu, seminar tentang manajemen keuangan dan pemasaran produk kuda juga penting untuk meningkatkan pemahaman peternak.

2. Keterlibatan Komunitas
Mengajak masyarakat untuk terlibat dalam berbagai kegiatan terkait kuda, seperti lomba berkuda, festival kuda, atau pameran peternakan. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengembangan kuda, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan di antara warga.

3. Pemberdayaan Ekonomi Lokal
Membentuk kelompok tani atau komunitas peternak yang saling mendukung. Dengan adanya kelompok ini, peternak dapat berbagi pengetahuan, pengalaman, dan sumber daya untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kuda. Selain itu, kelompok ini juga bisa memfasilitasi akses ke pasar yang lebih luas.

Tantangan dalam Pengembangan Kuda
Meskipun memiliki potensi besar, pengembangan kuda di Jeneponto juga menghadapi berbagai tantangan:

1. Kurangnya Infrastruktur
Infrastruktur yang belum memadai, seperti fasilitas pelatihan dan perawatan kuda, menjadi hambatan dalam pengembangan sektor ini. Tanpa dukungan infrastruktur yang baik, sulit bagi peternak untuk mengoptimalkan budidaya kuda.

2. Pendidikan dan Pengetahuan yang Terbatas
Banyak peternak yang masih kurang pengetahuan tentang teknik pemeliharaan dan budidaya kuda yang modern. Ini mengakibatkan rendahnya kualitas kuda yang dihasilkan dan menghambat daya saing di pasar.

3. Pemasaran yang Minim
Kuda Jeneponto masih kurang dikenal di tingkat nasional dan internasional. Hal ini disebabkan oleh kurangnya promosi dan branding yang tepat, sehingga produk kuda dari daerah ini tidak mendapatkan perhatian yang layak.

Cara Mempromosikan Pengembangan Kuda di Tingkat Nasional dan Internasional

1. Branding dan Pemasaran
Mengembangkan brand “Kuda Jeneponto” yang mencerminkan kualitas dan keunikan kuda lokal. Melalui strategi pemasaran yang terencana, seperti media sosial, website resmi, dan pameran, produk kuda Jeneponto dapat dikenal lebih luas. Menggandeng influencer atau duta produk juga bisa meningkatkan visibilitas.

2. Partisipasi dalam Event Nasional dan Internasional
Mengikutsertakan kuda Jeneponto dalam berbagai kompetisi dan pameran baik di tingkat nasional maupun internasional. Ini tidak hanya akan memperkenalkan kuda lokal ke pasar yang lebih luas, tetapi juga memberikan kesempatan bagi peternak untuk belajar dari pengalaman peternak lain.

3. Kerja Sama dengan Lembaga dan Komunitas
Bekerja sama dengan lembaga pemerintah, institusi pendidikan, dan komunitas pecinta kuda di dalam dan luar daerah. Kolaborasi ini dapat menciptakan sinergi yang kuat dalam pengembangan kuda dan memperluas jaringan pemasaran.

Pikiran Bupati Junaedi Bakri untuk menjadikan Jeneponto sebagai daerah mandiri kuda merupakan langkah strategis yang menjanjikan. Dengan melibatkan masyarakat secara aktif, mengatasi tantangan yang ada, dan mempromosikan kuda Jeneponto di tingkat nasional dan internasional, potensi besar ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat identitas daerah. Melalui upaya kolaboratif dan berkelanjutan, Jeneponto berpeluang menjadi contoh sukses dalam pengembangan peternakan kuda yang mandiri dan berkelanjutan.