Lifestyle, Matasulsel – Ramuan obat herbal yang diracik dari dedaunan, kulit kayu, buah, bunga, hingga akar-akaran wangi telah digunakan sejak zaman nenek moyang untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Salah satu obat herbal yang belakangan ini marak dipasarkan adalah daun belalai gajah, yang punya nama latin Clinacanthus nutans atau dandang gendis dalam bahasa Jawa.

Apa saja manfaat kesehatan dari daun belalai gajah?

Daun belalai gajah seringnya direbus untuk diminum airnya beberapa kali sehari, atau daun bekas rebusannya yang dijadikan kompres dingin. Pada awalnya daun belalai gajah digunakan sebagai obat untuk menyembuhkan gigitan ular. Manfaat ini berasal dari sifat anti-lisis sel daunnya. Lisis itu sendiri adalah proses kerusakan atau pecahnya sel sebagai akibat dari kondisi eksternal, misalnya racun gigitan ular. Daun belalai gajah juga bisa digunakan untuk mengobati gigitan kalajengking dan ruam gatal reaksi alergi daun jelatang.

Namun seiring perkembangan zaman, makin banyak penelitian yang melaporkan bahwa daun belalai gajah memiliki sifat antivirus, anti-peradangan, dan antioksidan yang bermanfaat untuk mengatasi sejumlah penyakit tertentu. Di Cina, tanaman ini digunakan untuk mengobati kondisi peradangan, seperti hematoma, gegar otak ringan, terkilir dan keseleo, juga rematik.

Daun belalai gajah juga dipercaya oleh herbalis Cina ampuh mengobati demam, malaria, vertigo, nyeri PMS, anemia, penyakit kuning, juga sebagai terapi patah tulang. Di Indonesia dan Malaysia, daun ini banyak digunakan untuk mengobati asma, disentri, disuria (rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil), dan diabetes.

Berbagai percobaan klinis juga telah dilakukan untuk mengetahui keampuhan ekstrak daun ini untuk mengobati luka herpes genital. Pada umumnya, luka kulit herpes membutuhkan waktu 3 hari hingga matang berkerak, dan bisa sembuh dalam 7 hari. Peneliti menemukan bahwa infeksi kulit pada pasien herpes yang diberi suplemen daun dandang gendis bisa sembuh lebih cepat daripada kelompok pasien yang hanya diberi obat plasebo. Selain itu, ekstraknya menunjukkan kemanjuran yang sama dengan obat antiviral acyclovir, yang biasa diresepkan untuk mengobati infeksi herpes.

Daun belalai gajah bahkan digadang sebagai obat kanker alternatif yang bekerja mirip obat kemoterapi berkat kandungan antioksidan dan sifat anti-kankernya. Selama bertahun-tahun, alkaloid tanaman telah menjadi sumber senyawa yang digunakan dalam kemoterapi modern. Taxol, obat kanker payudara, misalnya diramu menggunakan ekstrak kulit tanaman Taxus brefiola (Pacific Yew).

Benarkah daun belalai gajah ampuh untuk mengobati kanker?