Lebih dari itu, ia mengamati pola hidup masyarakat yang menghargai waktu, mencintai kebersihan, dan menjunjung tinggi kesederhanaan.

“Saya belajar bahwa ketertiban dan kesopanan bukan hanya aturan sosial, tetapi bagian dari akhlak dan ibadah,” ujarnya.

Azzam menyadari bahwa setiap langkah yang ia tempuh tak lepas dari doa, dukungan, dan kasih sayang keluarga, terutama kedua orang tuanya.

“Mereka adalah sumber semangat terbesar dalam hidup saya. Doa dan harapan mereka membuat saya bertekad untuk menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh dan menyelesaikannya sebaik mungkin,” tuturnya dengan nada haru.

Perjalanan ini mengajarkan Azzam bahwa ilmu bukan sekadar hafalan dan teori, melainkan cahaya yang menuntun langkah, membentuk kepribadian, dan menumbuhkan kesadaran untuk terus memberi arti dalam kehidupan.

Ia ingin menjadikan setiap pelajaran yang ia dapatkan sebagai bekal untuk menebar kebaikan di mana pun berada.

Kisah Abdullah Azzam Lahadji adalah cerminan dari semangat generasi muda Indonesia yang berani bermimpi dan berjuang untuk menggapai cita-cita. Perjalanannya di Negeri Dua Benua adalah bukti bahwa ilmu pengetahuan dapat menjadi jembatan yang menghubungkan perbedaan, mempererat persaudaraan, dan membangun peradaban yang lebih baik.

Selamat kepada Abdullah Azzam Lahadji atas capaian dan perjalanan akademiknya yang inspiratif. Semoga ilmu dan pengalaman yang diperoleh di Turki menjadi bekal berharga untuk menebarkan manfaat, memperkuat nilai keislaman, dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat di masa depan. (*)