Makassar, MataSulSel – Saat ini Isu pemekaran Kabupaten Luwu Tengah dan Provinsi Tana Luwu terus menggema di Masyarakat Luwu Raya.

Terbukti, Spanduk bertuliskan “Provinsi Tana Luwu” dengan Gambar Pahlawan Nasional Andi Djemma mulai bertebaran dari Luwu hingga Luwu Timur.

Spanduk Bertuliskan Provinsi Tana Luwu Menghiasi Wajah Seluruh Jembatan Di Luwu Raya. FT : IST

Penyebaran Spanduk tersebut pun disambut baik oleh masyarakat dan tak sedikit yang terus memberi semangat kepada para Mahasiswa dan pemuda Luwu raya yang dengan semangat ingin mewujudkan cita-cita leluhur tana luwu.

Seperti yang disampaikan Oleh Salah satu Mantan Aktivis alumnus fakultas pertanian Universitas Hasanuddin (Unhas) makassar, Bahtiar Manadjeng yang menganggap bahwa Luwu Raya memang sudah pantas untuk mekar.

“Sudah sepantasnya Luwu Raya diwujudkan menjadi Provinsi dan tentu bagi Wija To Luwu (WTL) harapan ini adalah harga mati, Dan mutlak untuk terus diperjuangkan oleh seluruh lapisan masyarakat tana luwu hinggacita-cita Provinsi Tana Luwu terbentuk.”Kata Batti sapaannya kepada Wartawan, Kamis 14/02 di makassar.

“Wanuo Mappatuo Naewai Alena adalah bentuk pemaknaan atas kemampuan Luwu Raya untuk mandiri sebagai daerah otonom yang terpisah dari Sulawesi Selatan.”Katanya.

Pimpinan PT Syngenta Indonesia Wilayah Sulawesi-Kalimantan ini mengatakan jika Kesiapan Wija To Luwu (WTL) sudah tidak diragukan lagi, terlebih pada tana Luwu yang dipenuhi SDA melimpah.

“Sumber Daya Alam (SDA) Tana Luwu Melimpah ruah, mulai dari sektor Kelautan, Perikanan, Peternakan, Pertanian, Perkebunan sampai Pertambangan, dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM), saya kira sudah sangat siap, kaum-kaum terperpelajar dan intelektual muda tersebar diseluruh sektor. WTL sudah sangat siap menjemput keberadaan Provinsi Luwu Raya.”Lanjutnya.

Namun ia berharap masyarakat tetap saling bahu membahu untuk memperjuangkan pemekaran Wilayah ini.

“Perjuangan terbentuknya daerah otonom baru adalah proses politik, maka selayaknya semua WTL bahu membahu saling support dalam satu payung perjuangan, tanpa mengenal warna partai dan background profesi dalam mendorong niat baik ini. Itulah salah satu kunci keberhasilan perjuangan ini.”ungkap Sekertaris Umum PISPI (Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia) Sulsel tersebut.

“Tentu harapan besar juga ada pada pundak kaum muda untuk terus menggelorakan semangat ini, hanya gerakan pemuda yang terus bergerak tiada henti yang dapat menggugah kesadaran kaum tua, kolaborasi antar generasi akan menghasilkan kekuatan besar.”harap Batti. (*)