Menkes Perpanjang Kampanye Measles Rubella, Puskesmas Sabbang Gencarkan Sweeping
” Penolakan di awal pelaksanaan oleh beberapa pihak dengan alasan kehalalan vaksin sempat menghambat petugas, sehingga progres tidak sesuai harapan. ” Imbuh pria yang akrab disapa Pak Kapus ini.
Dengan dikeluarkannya Fatwa MUI yang menghukumi imunisasi MR itu mubah, menurut Hairul, membuat beberapa pihak kemudian berubah pikiran dan mau anaknya diimunisasi.
” Syukurlah Fatwa MUI itu turun, pencapaian kami jadi lebih baik dan ada kemajuan yang signifikan. ” terang alumnus FKM UNHAS ini.
Lebih lanjut ia menjelaskan, pihaknya masih harus bekerja keras untuk bisa menjangkau minimal 95 persen sasaran.
“Kami berupaya untuk mengejar target 95 persen sasaran, karena dengan capaian itu kekebalan masyarakat atau herd immunity serta pemutusan mata rantai penularan Measles rubella bisa tercapai. ” jelasnya.
Jika melihat target tersebut, menurutnya Puskesmas Sabbang masih punya waktu mengejar kekurangan sekitar 18 persen hingga akhir Oktober 2018 nanti.
“Optimisme selalu ada untuk mencapai target tersebut, asal tidak ada kendala yang berarti, jika perlu kegiatan penyisiran kembali melalui sweeping sasaran akan digencarkan,” kunci Hairul.
Seperti diketahui, penyakit rubella yang menjangkiti anak dapat menyebabkan anak lahir cacat, tuli, mengalami radang otak, dan gangguan jantung, untuk itu imunisasi MR dilaksanakan oleh pemerintah untuk mencegah penyebarannya di Indonesia.(yustus)