Merah Putih Tegak Lurus di Hati Rakyat
Refleksi Pesta Rakyat Semarak Merdeka, Kerukunan Warga Karya Dalam-Jeneponto
Aku adalah Merah Putih. Seringkali aku dikibarkan dengan gagah di tiang-tiang tinggi, dihiasi lampu sorot dan diiringi lagu kebangsaan. Tapi di Jalan Karya Dalam, Empoang, Jeneponto, aku merasakan pengalaman yang berbeda, yang jauh lebih berarti. Di sini, aku tidak sekadar dihormati; aku dirayakan, aku dipeluk, dan aku dicintai.
Pada perayaan kemerdekaan ini, aku melihat bagaimana warga Karya Dalam dan sekitarnya tumpah ruah di jalan. Wajah-wajah mereka memancarkan kebahagiaan yang tulus. Tawa anak-anak bermain dan berlomba riang, para ibu bersorak gembira saat tim mereka menang dalam lomba, dan para bapak beradu kekuatan dalam permainan rakyat. Tidak ada panggung megah, tidak ada sorotan lampu, hanya aspal jalanan yang menjadi saksi bisu, dan denyut nadi warga yang menjadi penyemangat.
Pesta Rakyat, Pesta Hati
Di tengah riuh rendah itu, aku melihat diriku bukan lagi sekadar lambang negara, melainkan bagian dari denyut nadi mereka. Aku hadir dalam senyum yang terukir, dalam keringat yang mengucur, dan dalam sorak sorai yang menggema. Aku melihat diriku diikatkan pada tiang bambu dan dahan, menjadi hiasan gapura, dan berbagai lomba, bahkan dilukiskan pada wajah-wajah mungil yang berseri. Pernak pernik tentang aku pun sang merah putih begitu semarak. Hingga aku merasa begitu dekat dengan mereka.