Oleh : Haerullah Lodji (Ketua Panitia Kejurnas Bupati Cap III Memanah dan Berkuda)

Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, memiliki kekayaan sejarah dan budaya yang kaya, terutama di kawasan pantai Tamarunang, Kelurahan Pabiringa, Kecamatan Binamu. Di sinilah Turatea Sport Tourism (TST) Center berdiri, menggabungkan olahraga, rekreasi dan warisan sejarah dalam satu kesatuan yang harmonis.

TST Center bukan hanya sekadar arena olahraga, tetapi juga merupakan simbol kebangkitan kembali kejayaan sejarah yang pernah ada di Jeneponto, khususnya dalam dunia pacuan kuda.

Dalam konteks agama, olahraga berkuda, memanah, dan berenang di TST Center dapat dilihat sebagai bagian dari tradisi sunnah yang dianjurkan dalam Islam.

Nabi Muhammad SAW mendorong umatnya untuk berolahraga dan mengembangkan keterampilan fisik. Dengan mengintegrasikan olahraga sunnah ini, TST Center tidak hanya berfungsi sebagai sarana rekreasi, tetapi juga sebagai tempat untuk meningkatkan spiritualitas dan kesehatan masyarakat.

Di tengah tantangan zaman modern, TST Center menjadi ruang bagi masyarakat untuk kembali kepada nilai-nilai tradisional yang membawa dampak positif bagi kesehatan jasmani dan rohani.

Dari sudut pandang budaya, TST Center melestarikan warisan sejarah Jeneponto yang kaya. Lokasi ini dulunya adalah arena kuda pacu yang terkenal di tahun 80-an.

Kehadiran bangunan-bangunan bersejarah seperti rumah adat kerajaan Karaeng Binamu dan masjid sejarah At Taqwa menggambarkan entitas budaya yang kuat.

TST Center menghidupkan kembali semangat komunitas, di mana generasi muda dapat belajar tentang sejarah dan budaya mereka melalui berbagai aktivitas olahraga. Selain itu, integrasi olahraga dengan nilai-nilai lokal memperkuat rasa memiliki dan kebanggaan masyarakat terhadap tempat tinggal mereka.

TST Center juga berperan sebagai penghubung antara masa lalu dan masa kini, antara sejarah dan modernitas. Dengan segala fasilitas yang ditawarkan, seperti lapangan olahraga yang modern di tepi pantai, TST Center menjadi tempat yang ideal untuk berinteraksi dan berkolaborasi.

Ini adalah kesempatan untuk memperkenalkan Jeneponto kepada dunia luar sebagai destinasi wisata olahraga yang menarik. Dalam konteks ini, TST Center tidak hanya mengembalikan kejayaan pantai Tamarunang, tetapi juga berkontribusi terhadap perekonomian lokal melalui pariwisata.

Dengan menjaga memori sejarah Jeneponto, TST Center dapat berfungsi sebagai pengingat akan kejayaan masa lalu yang perlu diwariskan kepada generasi mendatang. Ini adalah tanggung jawab bersama untuk memastikan bahwa sejarah dan budaya tidak terlupakan. Melalui kegiatan olahraga yang terintegrasi dengan pendidikan sejarah, generasi muda dapat lebih memahami dan menghargai warisan mereka.

TST Center menjadi tempat di mana sejarah dan modernitas dapat berjalan beriringan, menciptakan ruang untuk pembelajaran dan pengalaman yang berharga.

Turatea Sport Tourism Center di pantai Tamarunang bukan hanya sebuah fasilitas olahraga, tetapi juga simbol dari pemulihan dan revitalisasi sejarah Kabupaten Jeneponto.

Dengan mengintegrasikan nilai-nilai agama, budaya, dan entitas lokal, TST Center berpotensi menjadi pusat kegiatan yang mengedukasi dan menginspirasi masyarakat.

Dalam upaya melestarikan sejarah dan memperkenalkan potensi daerah, TST Center menunjukkan bahwa masa lalu dan masa depan dapat bersinergi untuk membangun entitas Jeneponto yang lebih baik. Keberadaan TST Center adalah langkah maju yang penting dalam menjaga memori sejarah dan membangun jembatan menuju generasi Turatea selanjutnya.