Mewujudkan Sekolah Sehat Melalui Pengelolaan Sampah
JENEPONTO – Pada hari Jumat, 20 September 2024, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Jeneponto menjadi tuan rumah kegiatan yang penuh makna dalam rangka proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Rahmatan Lil Alamin. Narasumber, Haerullah Lodji atau yang akrab disapa Oji, membawakan materi mengenai pengelolaan sampah dengan tema “Siswa Peduli Sampah, Sekolah Sehat, dan Mengolah Sampah menjadi Bahan Kreatif.” Kegiatan ini tidak hanya memberikan wawasan baru kepada siswa, tetapi juga membangkitkan semangat mereka untuk berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Menemukan Kesadaran Bersama,
Oji memulai sesi dengan menjelaskan permasalahan sampah yang dihadapi di Indonesia, serta dampaknya terhadap kesehatan dan lingkungan. Dengan cara yang menarik dan interaktif, Oji mengajak siswa untuk berpikir kritis dan menyadari bahwa mereka adalah bagian dari solusi. Dalam suasana yang penuh antusiasme, para siswa mulai memahami bahwa tindakan kecil seperti memilah sampah dapat berdampak besar bagi lingkungan sekitar mereka.
Lima Tangga Perubahan Menuju MAN Jeneponto Bebas Sampah,
Salah satu momen puncak dari kegiatan ini adalah ketika Oji memandu siswa untuk menemukan lima tangga perubahan menuju MAN Jeneponto bebas sampah. Diskusi ini melibatkan partisipasi aktif dari siswa, yang berdampak pada peningkatan rasa kepemilikan terhadap lingkungan sekolah mereka. Tangga perubahan tersebut meliputi :
1.Kesadaran, Membangun pemahaman tentang dampak sampah.
2.Pendidikan, Menyebarkan informasi mengenai pengelolaan sampah yang baik.
3.Pengurangan, Mengurangi penggunaan barang sekali pakai.
4.Pemilahan, Memisahkan sampah organik dan anorganik.
5.Daur Ulang, Mengolah sampah menjadi barang bermanfaat.
Melalui langkah-langkah ini, siswa bukan hanya belajar, tetapi juga berkomitmen untuk melakukan perubahan nyata di lingkungan sekolah.
Kreativitas dalam Mengolah Sampah,
Oji juga mengajak siswa untuk berpikir kreatif dalam mengolah sampah. Dengan panduan yang tepat, siswa akhirnya menemukan gagasan untuk membuat produk dari sampah di lingkungan sekolah. Misalnya, mereka menciptakan kerajinan tangan dari botol plastik bekas atau memanfaatkan kertas daur ulang untuk membuat buku catatan.