JENEPONTO, MATASULSEL — PC Tapak Suci Putra Muhammadiyah Beroanging menggelar perayaan Milad yang ke-2 dengan penuh semangat, Ahad (8/6/2025).

Acara tersebut dihadiri oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jeneponto, Haeruddin Palalo, Ketua Umum PC IMM Jeneponto, Kepala Dusun dan berbagai organisasi seperti HIPPMA Beroanging, Aru Paraga, dan Ipter Bilurung. Masyarakat Beroanging juga turut serta meramaikan acara ini dengan antusiasme yang tinggi.

PC Tapak Suci Putra Muhammadiyah bukan hanya sekadar organisasi bela diri, melainkan juga berfungsi sebagai wahana dakwah dan internalisasi nilai-nilai keislaman dan kemuhammadiyaan. Nur Aisiyah, Ketua PC Tapak Suci Muhammadiyah Beroanging, dalam sambutannya mengungkapkan, “Milad ke-2 ini menjadi momentum penting untuk merefleksi perjalanan Tapak Suci di desa Beroanging dan merancang langkah strategis ke depan. Kami bersyukur atas amanah yang diberikan oleh pendiri kami, Almarhum Saparuddin dg Sikki.”

PC Tapak Suci ini didirikan pada tahun 2010 oleh Almarhum Saparuddin dg Sikki dan istrinya, Ibunda Lilik. Dalam perjalanan tersebut, banyak tantangan yang dihadapi, baik dari segi tenaga maupun materi. “Kami berkomitmen untuk mencetak kader-kader Tapak Suci yang tangguh, berprestasi dan berakhlak mulia,” tambah Nur Aisiyah.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Haeruddin Palalo, memberikan apresiasi kepada almarhum Saparuddin dg Sikki sebagai kader terbaik Muhammadiyah. “Semoga ini menjadi amal jariyah untuk beliau. Harapan saya, dari sini akan lahir kader-kader terbaik yang tidak hanya pandai bela diri, tetapi juga dapat menyebarkan nilai-nilai keislaman dan kemuhammadiyaan,” ujarnya.

Dalam sambutannya, Kepala Dusun mewakili kepala desa menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran kepala desa karena kondisi kesehatan. Ia juga mengapresiasi kehadiran Tapak Suci Beroanging yang berperan penting dalam menciptakan karakter berbudi luhur di kalangan pemuda dan mengajak anak-anak untuk bergabung dalam organisasi ini.

Acara diakhiri dengan pertunjukan dari PC Tapak Suci Beroanging dan pemotongan nasi tumpeng, menandai kebersamaan dan semangat untuk terus mengembangkan organisasi ini ke depan. (Oji Pajeka).