Muhammad Akbar Bahmi Wakili Unhas di Pilmapres Tingkat Nasional
Makassar, Matasulsel – Muhammad Akbar Bahmi, Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis mewakili Universitas Hasanuddin untuk ikut pada Pemilihan Mahasiswa Prestasi (Pilmapres) di The Alana Solo Colomadu Karanganyar, Blukukan, Blulukan, Colomadu, Surakarta, Jawa Tengah.
Kegiatan ini akan berlangsung pada tanggal 9-12 Juli 2018 yang akan diikuti oleh mahasiswa terbaik yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Akbar dijadwalkan presentasi dan diuji oleh tim penilai tingkat nasional 10 Juli 2018. Akbar menyampaikan topik Karya Tulis Ilmiah yaitu SULAF (Sukuk Linked Waqf): Inovasi Sukuk Daerah melalui Optimalisasi Fungsi Tanah Wakaf menuju Pembangunan dan Pemerataan Infrastruktur dalam Refleksi Konsep Nawacita Jokowi-JK 2019.
Menurut mahasiswa FEB ini yang telah memperoleh sederetan prestasi nasional mengatakan bahwa Blue print SDGs pada poin kesembilan berfokus pada pembangunan industri, inovasi, dan infrastruktur. Infrastruktur yang memadai akan mendorong aktivitas perekonomian suatu negara dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien, terutama dalam aktivitas produksi dan distribusi, sehingga pada akhirnya akan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan meningkatkan daya saing perekonomian. Dari tiga prioritas fokus kerja kabinet Jokowi-JK salah satunya adalah menyelesaikan permasalahan infrastruktur.
“Sebagai salah satu negara berkembang, Indonesia dihadapkan pada dua kendala utama dalam melakukan pembangunan infrastruktur, yaitu keterbatasan modal dan permasalahan pembebasan tanah. Kendati demikian, nampaknya Indonesia belum menyadari adanya idle source yang ditawarkan oleh sistem filantropi Islam, salah satunya adalah jenis Wakaf Tanah,” ungkapnya.
Menurut ia berdasarkan hasil analisis menggunakan Model Interaktif, maka dirumuskan suatu gagasan inovatif dalam pemberdayaan tanah wakaf di Indonesia, yang diberi nama Sulaf (Sukuk linked Waqf). Inovasi ini merupakan solusi yang didesain melalui model diversifikasi Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) berupa Sukuk Daerah dengan menggunakan tanah wakaf sebagai underlying assetnya.
“Jenis SBSN ini sejatinya dapat memberikan solusi berupa multiplier effects untuk menjawab tantangan akselerasi pembangunan dan menyelesaikan disparitas infrastruktur, yaitu: (1) Memperluas potensi sumber pendanaan proyek pembangunan infrastruktur di berbagai daerah melalui skema SBSN/Sukuk Daerah; (2) Melalui program Sulaf maka permasalahan tanah tentu sudah terselesaikan, sebab proyek pembangunan infrastruktur akan dibangun di atas tanah wakaf yang ada di setiap daerah; dan (3) Melalui pendayagunaan tanah wakaf sejatinya menjadikan Sulaf lebih berbasis kerakyatan, sebab ketika input yang digunakan bersifat hibah maka penentuan tingkat tarif pemanfaatan fasilitas publik nantinya akan lebih murah. Dengan demikian, melalui Sulaf nampak bahwa sisi filantropi Islam sangat mampu berkontribusi terhadap pencapaian Nawacita Jokowi- JK, khususnya mengakselerasi pembangunan dan penyelesaian disparitas infrastruktur antar daerah,” katanya.
Menurut Prof. Sukri Palutturi, PhD Wakil Dekan FKM Unhas yang juga sebagai Ketua Tim Pilmapres Unhas 2018, mewakili Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Hasanuddin mendampingi delegasi Unhas di Solo “berharap bahwa delegasi Unhas dapat tampil terbaik dalam event spesial ini,” tutupnya. (*)