Wajo, Matasulsel – Tanda-tanda kepanikan dan menjurus kasar mulai ditunjukkan pihak tertentu ke pasangan Amran Mahmud-Amran SE (PAMMASE) di Pilkada Wajo.

Seiring survei yang terus melejit, hambatan dan gangguan ke pasangan nomor urut 1 ini, terus berdatangan. Bahkan, pola-pola lama mulai dimainkan menahan laju dukungan ke PAMMASE.

Selain dugaan intimidasi warga oleh oknum aparat pemerintahan, perlakuan yang tidak simpatik kembali dirasakan oleh PAMMASE saat hendak bersilaturahmi dengan warga di Desa Abbanderang, Senin (12/3/2018) siang.

Saat rombongan pasangan ini menuju lokasi, tiba-tiba akses ke lokasi tersebut ditutup dengan cara membentangkan pohon di jembatan, serta beberapa akses lainnya.

Entah siapa dibalik penghadangan ini. Namun, cara-cara seperti ini sangat mencederai proses Demokrasi di Kabupaten Wajo.

“Kita sangat sesalkan aksi penghadangan seperti ini. Mari kita berkompetisi secara sehat, tanpa mencederai proses demokrasi. Cara seperti ini (menutup akses) tak cocok lagi untuk diterapkan,” imbau Juru Bicara PAMMASE, Luqman.

Selain itu, ia juga meminta segenap tim, relawan dan simpatisan PAMMASE untuk tidak terpancing dan terprovokasi dengan cara seperti itu. Menurutnya, relawan dan tim harus tetap bersabar dan menunjukkan kesantunan.

Bagi dia, sekencang apapun pihak tertentu menghalalkan segala cara, kekuatan rakyat tak bisa diabaikan. Apalagi di lokasi penghadangan, banyak warga justru menunjukkan simpatinya ke PAMMASE. (*)