Makassar, Matasulsel – Muhammad Risman Pasigai (MRP), menyarankan Calon Gubernur Sulsel nomor urut tiga, Nurdin Abdullah (NA), untuk tidak lagi berkampanye maupun mengikuti debat publik jilid III. Itu setelah pasangan Andi Sudirman Sulaiman ketahuan ingkar janji soal ekspor nikel perdana dari Bantaeng pada 5 Mei.

Menurut MRP, bila NA memang mempunyai rasa malu, sejatinya Bupati Bantaeng non-aktif itu tidak lagi muncul ke publik. Musababnya, NA sudah terlampau sering berbohong, terkhusus soal realisasi proyek smelter. “Kalau saya jadi NA, saya tidak akan kampanye lagi dan ikut debat. Ya mestinya malu kalau janji ternyata tidak mampu ditepati, tapi entahlah apakah (NA) masih punya malu ikut debat?,” ucapnya, Minggu, 6 Mei.

“Kita sesungguhnya sangat mendukung dan berharap terealisasinya ekspor nikel yang dapat mengakselerasi ekonomi dan pembangunan daerah. Tapi, ya kalau memang belum mampu direalisasikan, tidak usah bohong, apalagi sampai mengumbar janji ke publik,” sambung MRP yang juga juru bicara Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz).

Menurut Risman, kebohongan demi kebohongan NA membuat publik semakin ragu atas kapabilitasnya dalam memimpin. Pasalnya, ciri pemimpin yang baik itu adalah amanah alias dapat dipercaya dan bertanggungjawab. “Pemimpin itu harus amanah, kalau tidak ya bagaimana bisa dapat diamanahkan tanggungjawab. (Sifat amanah) itu sangatlah penting dan utama,” tuturnya.

NA diketahui menjanjikan ekspor nikel perdana dari Bantaeng pada 5 Mei, saat debat publik pertama Pilgub Sulsel 2018. Kala itu, pasangan Sudirman Sulaiman bahkan sempat mengajak calon gubernur lainnya, Agus Arifin Nu’mang, untuk menyaksikan momentum bersejarah tersebut. Agus yang juga mantan Wakil Gubernur Sulsel kala itu memang sempat menanyakan perkembangan pabrik smelter kepada NA.

Faktanya sampai hari ini (Minggu, 6 Mei), janji ekspor nikel perdana dari Banteng yang diucapkan NA tidak mampu diwujudkan. Baik itu dari pabrik smelter milik PT Huadi Nickel Alloy Indonesia dan PT Titan Mineral Utama. (***)