Dalam kunjungannya ke berbagai pelosok desa, NH mendapati banyak petani yang masih mengandalkan tadah hujan. Karena itu, mereka hanya bisa panen sekali dalam setahun. Produktivitas dalam sekali panen pun masih tergolong rendah karena belum menerapkan teknologi tepat guna.

“Segala permasalahan itu kita akan coba tuntaskan. Di daerah yang kering dan hanya andalkan tadah hujan, kita bangun infrastrktur pengairan. Kalau di daerah yang sudah bisa menanam setidaknya dua kali setahun, ya tinggal kita pastikan bantuan benih dan penerapan teknologi agar hasilnya bisa lebih banyak.”

Koordinator Kelompok Tani Simbang di Kabupaten Maros, Mustari, menyebut NH-Aziz sangat memahami problematika sektor pertanian. Pasalnya, kedua tokoh nasional itu sangat dekat dengan rakyat, khususnya kalangan petani. NH bahkan merupakan anak guru dan petani.

Melalui visi ekonomi kerakyatan, pasangan nomor urut satu itu diyakini memiliki solusi jitu atas permasalahan petani. “Saya menaruh keyakinan besar NH-Aziz mampu mengatasi permasalahan di sektor pertanian. Terlebih, NH itu merupakan Ketua Dekopin, itu nilai lebih mengingat koperasi dan petani sangat erat kaitannya,” pungkas. (*)