Mengingat posisi strategis nikel di Indonesia, Sukhyar juga banyak mengungkapkan upaya PT Vale yang berkontribusi untuk menciptakan pertambangan berkelanjutan.

“Kami fokus menjaga keseimbangan people, planet, dan profit (3P). PT Vale telah menginvestasikan hingga 1 miliar dollar AS untuk membangun tiga unit pembangkit listrik tenaga air, dan mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca lebih jauh,” ujarnya.

Pembahasan mengenai transisi energi dan peranan nikel juga mengemuka pada sesi “Kebijakan dan Tata Kelola” yang dimoderatori oleh Bayu Aji.

Sebagai pembuka, Bayu menyampaikan, bahwa nikel dapat menjadi booster yang berperan besar bagi perekonomian Indonesia.

Pada aspek kebijakan dan tata kelola, hilirisasi yang diketok palu oleh pemerintah berperan penting untuk membawa kita bertransformasi menuju Indonesia Emas.

“Indonesia dapat bergerak lebih jauh lagi ke arah hilirisasi dan membantu mengembangkan investasi terkait ekosistem electric vehicle atau EV,” ungkap Bayu.

Bayu juga menambahkan, PT Vale sangat antusias untuk ikut urun rembuk pada pertemuan seperti Nickel Summit yang diadakan oleh Majalah Tambang ini.

“Kolaborasi dan inovasi sangat diperlukan untuk mewujudkan pertambangan berkelanjutan. Sumber daya dan fokus masing-masing pemangku kepentingan pasti berbeda, sehingga kita perlu saling mengisi dan bergerak bersama,” ungkapnya usai acara.**