Nurdin Abdullah: Kita Semua Bersaudara, Kita Masyarakat Santun
Makassar, Matasulsel – Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah, Kapolda Sulsel Irjen Pol Hamidin, dan Penjabat Wali Kota Makassar, HM Iqbal Suhaeb, melakukan peninjauan di Asrama Papua yang terletak di Jalan Lanto Daeng Pesewang, Makassar, Senin (19/8) malam.
Nurdin Abdullah menjamin keamanan warga dan mahasiswa Papua di Sulsel. Ia sangat menyesalkan peristiwa penyerangan yang terjadi di asrama tersebut. Apalagi mereka datang ke Sulsel untuk menimba ilmu.
“Kita semua bersaudara kok, kita masyarakat Sulsel adalah masyarakat yang santun, sangat menghargai toleransi, dan kita tidak ada diksriminasi, kita semua bersaudara. Oleh karena itu, kita semua turun bersama-sama saudara kita dan memberikan jaminan keamanan kepada mereka. Jadi tidak usah khawatir,” kata Nurdin Abdullah.
Gubernur menyebutkan, setelah beberapa peristiwa di beberapa daerah di Indonesia. Pihak keamanan di Sulsel sudah melakukan antisipasi.
“Bapak Kapolda dan segenap aparat keamanan itu sudah mengantisipasi dari siang. Kita mengantisipasi dari hal-hal yang kita tidak inginkan bersama,” sebutnya.
Namun, tiba-tiba ada penyerangan. Tetapi dapat diredakan dengan cepat dan bisa diatasi dalam waktu sekira 10 menit.
“Dan kondisi sekarang ini, kita sudah bertemu saudara-saudara kita dari Papua, penghuni asrama kita tenangkan, kita sudah suplai berbagai kebutuhan mereka. Dan oleh Bapak Kapolda, Wakapolda, Kasdam, Dandim dan semua hadir, itu memberikan jaminan. Kami jamin keamanannya,” paparnya.
Ia juga menyampaikan, pihak terkait sudah mengevakuasi warga Papua untuk bergabung di asrama tersebut, agar pengamanannya lebih intensif. Sehingga, kejadian ini tidak terulang. Dilakukan pendekatan ke beberapa tokoh, agar masing-masing pihak bisa memahami dan menjaga Sulsel ini tetap kondusif.
“Kita semua bersaudara, kita masyarakat yang santun,” ucapnya.
Sementara, Kapolda Sulsel Irjen Pol Hamidin, mengingatkan agar masyarakat tidak mudah untuk terprovokasi.
“Asrama kita awasi, kita jaga. Dan saudara-saudara kita dari Papua juga kita imbau tidak terprovokasi. Sementara elemen masyarakat lain melalui jalur saluran kita lakukan komunikasi tidak terseret dalam provokasi oleh orang yang tidak bertanggung jawab dan banyak hoaks di Sosmed,” jelasnya.
Pengamanan akan terus dilakukan melihat perkembangan yang ada. “Kita lakukan sampai besok, mungkin besoknya lagi, tergantung perkembangan situasi nasional, situasi ini kita antisipasi agar tidak terjadi,” pungkasnya. (*)