Nurdin Halid: saya tidak bisa dipisahkan dari HMI
Nurdin mengenang saat pertama kali bergabung dengan HMI. Saat itu, ia masih mahasiswa di IKIP Ujung Pandang (sekarang UNM).
“Saya ikut basic training. saya mulai belajar nakal dalam tanda kutip, bagaimana cara menyelesaikan masalah, bagaimana cara berdialektika, bagaiman cara lempar kursi. Dan saya mulai ikut demo,” kata Nurdin, disambut tawa para alumni HMI yang hadir.
Menurut Nurdin, sebagai orang yang pernah di kader di HMI, ia paham betul salah satu tugas kader HMI adalah untuk menjaga negeri dan ummat. Untuk itulah, ia mewakafkan diri sebagai pemimpin Sulsel.
Bersama Aziz Qahhar Mudzakkar yang juga mantan ketua umum HMI Cabang Ujung Pandang, Nurdin optimistis melanjutkan misi perjuangan HMI.
“HMI ada dimana-mana tapi saya tau HMI tidak kemana-mana. HMI hadir untuk menjaga negeri, untuk menjaga ummat. Inilah misi para kader Hijau Hitam, dan itu melekat dalam diri saya bersama ustadz Aziz,” seru Nurdin.
Pada kesempatan ini, sejumlah tokoh yang juga alumni HMI juga memberikan testimoni mengenai Nurdin Halid yang dikenal royal dan loyal untuk HMI.