“Kita juga punya tiga kelompok relawan, ada Korel Rajawali, ada Muda Mudi Demokrat dan Generasi Biru. Itu relawan dibawa kendali partai Demokrat, itu sudah bekerja di luar struktur partai. Kalau perihal PPP pindah, saya tidak akan komentari itu, bukan wilayahnya kami,” tandasnya.

Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Lembaga Survei dan Konsultan Politik Epicemtrum Politika, Iin Fitriani menilai, keputusan Demokrat berada di barisan IYL-Cakka tentu telah memiliki pertimbangan yang matang. Apalagi dibeberapa pengalaman Pilkada, koalisi gemuk rentan dikalahkan oleh koalisi ramping.

“Dengan menjadi satu-satu partai pendukung di barisan IYL-Cakka. Demokrat tentu akan lebih leluasa membicarakan langkah-langkah strategis pemenangan dengan kandidatnya,” kata Iin.

Demokrat, kata dia, partai yang punya banyak kejuatan. Menurutnya, Pilkada serentak 2018 adalah medium antara untuk menuju Pilpres dan Pileg 2019.

Sehingga, bukan hal tidak mungkin partai berlambang bintang mercy yang memiliki kematangan itu ingin membuktikan kekuatan elektoral partai.

“Jalan politik sering berbeda dan susah ditebak. Apalagi proses pilkada serentak ini berentetan dengan Pileg, jadi saya rasa ini erat hubungannya dengan pemenangan jangka panjang hingga ke Pileg,” kata dia. (*)