Implementasi QRIS di pasar tradisional berpotensi memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perekonomian lokal. Efisiensi yang lebih tinggi dalam transaksi akan mendorong volume penjualan para pedagang, yang pada gilirannya dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah. Selain itu, data transaksi yang tercatat melalui QRIS dapat dimanfaatkan oleh pemerintah daerah untuk membuat kebijakan ekonomi yang lebih strategis. Misalnya, data ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi sektor-sektor yang membutuhkan dukungan lebih, atau merancang program pemberdayaan ekonomi yang diarahkan untuk membantu pedagang kecil.

Tantangan dan Solusi

Namun, keberhasilan implementasi QRIS di pasar tradisional tidak tanpa tantangan. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya pemahaman dan keterampilan teknologi di kalangan pedagang. Oleh karena itu, penting untuk melakukan program edukasi dan pelatihan yang intensif untuk membantu pedagang memahami dan menggunakan QRIS dengan efektif. Selain itu, kerjasama antara pemerintah daerah dan Bank Indonesia sangat dibutuhkan untuk menyediakan infrastruktur yang mendukung, seperti jaringan internet yang stabil, agar penggunaan QRIS dapat berjalan dengan baik.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, implementasi QRIS di pasar tradisional Kabupaten Jeneponto pada tahun 2025 memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan efisiensi transaksi, mendorong adopsi teknologi, serta memberikan dampak positif pada perekonomian lokal. Dengan dukungan yang tepat dari pemerintah dan pihak terkait, QRIS dapat menjadi alat yang efektif untuk memajukan pasar tradisional di Kabupaten Jeneponto, membawa pertumbuhan dan kemakmuran bagi masyarakat setempat. (*)