“Sesuai dengan filosofi Luwu, wanua mappatuo’e naewai alena. Para leluhur telah sejak lama menanamkan semangat Luwu yang memiliki berbagai ll sumber daya untuk maju dengan potensinya,” tuturnya.

Pemekaran Provinsi Luwu Raya juga diharapkan agar mampu memangkas jarak dalam pengurusan administrasi ke ibukota provinsi. Sehingga, rakyat Luwu tidak perlu jauh-jauh ke Makassar. Apalagi, kawasan Luwu Raya memang memiliki luas hampir separuh dari Sulsel.

Harapan tersebut sejalan dengan niat pasangan calon Gubernur-calon Wakil Gubernur Sulsel nomor urut satu, Nurdin Halid-Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar. Pemekaran dicita-citakan agar mampu mengakselerasi pembangunan di daerah otonomi baru.

“Pemisahan Luwu Raya bukan untuk memisahkan rakyat Luwu dengan rakyat Bone, Gowa, dan Sulsel lainnya. Pemekaran secara administratif saja supaya bisa tercipta akselerasi pembangunan seperti yang telah terjadi di Sulbar,” ujar NH yang juga merupakan penandatangan pertama hak inisiatif DPR RI untuk pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Sulbar. (*)