Pakar Gizi Dr. Sirajuddin Hadir di Pabicara, Ini Tujuannya
JENEPONTO– Dr. Sirajuddin, pakar gizi yang juga Dosen Politeknik Kemenkes Makassar, hadir di Ruang Publik Pabicara Kantor Pattirro Jeka, Jalan Alaim Bahri, Kelurahan Empoang, Kecamatan Binamu, pada Senin (28/10/2024).
Kehadiran Sirajuddin merupakan bagian dari kegiatan riset kesehatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah stunting di Kabupaten Jeneponto.
Sebagaimana diketahui pada masa pandemi Data Stunting di Kabupaten Jeneponto mengalami peningkatan prevalensi dari 37% menjadi 39% yang menempatkan pada posisi tertinggi di Sulawesi Selatan.
Sementara pemerintah pusat menargetkan prevalensi stunting turun menjadi 14% pada akhir 2024,” ujarnya.
Meskipun demikian, Sirajuddin mencatat bahwa upaya penurunan angka stunting di Jeneponto menunjukkan kemajuan yang cukup signifikan, dengan angka saat ini mencapai 29% berdasarkan hasil studi terbatas di wilayah 3 Puskesmas (Agustus 2024) dan telah keluar dari posisi terendah kedua setelah Tana Toraja.
Angka ini masih terus dipantau dan dibandingkan dengan berbagai sumber studi lain termasuk Studi Status Gizi Tahun 2024 yang sementara berjalan.
Kehadiran Sirajuddin juga bertujuan untuk melakukan diskusi mendalam dengan Kepala Bappeda Jeneponto, Alfian Afandy Syam dan Kabid Litbang Bappeda, Rahmat Sasmito.
Dalam pertemuan tersebut, disepakati untuk melakukan kajian mendalam mengenai penyebab mendasar tingginya kasus stunting dan merumuskan strategi pencegahan melalui serangkaian penelitian dan uji coba menu Makanan Pendamping ASI di beberapa wilayah di Kabupaten Jeneponto.
Kepala Bappeda Jeneponto, Alfian Afandy Syam, menyatakan harapannya agar kerjasama dengan ahli Gizi Sirajuddin dan Lembaga Pattiro Jeka dapat menghasilkan solusi inovatif untuk pencegahan stunting yang dapat menjadi kebijakan pemerintah kabupaten secara komprehensif dan holistik.
Sirajuddin dijadwalkan kembali ke Jeneponto dalam beberapa hari ke depan untuk melakukan presentasi kegiatan penelitian yang akan dilakukan sekaligus memberikan coaching kepada tim peneliti. (Oji Pajeka).