“Insya Allah, ke depan betul-betul ada keseimbangan dalam kepemimpinan. Mereka punya perhatian bukan hanya dari sisi pengembangan ekonomi, tetapi juga pengembangan kegamaan spiritual di Sulsel,” tuturnya.

Ia pun mengapresiasi program NH untuk menghadirkan rumah Alquran di setiap kampung. Kata Baharuddin, program tersebut telah sejalan dengan visi-misi pondok pesantren asuhannya.

“Pemerintahan NH-Aziz ke depan tercipta regulasi terkait rumah Alquran. Sesuai dengan yang kami mencanangkan 24 ribu hafidz dalam lima tahun,” ujarnya.

“Jadi bukan hanya satu desa dengan satu rumah Alquran. Program pesantren bisa dimasukkan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah dan memberikan dukungan untuk mencetak hafidz Alquran di Sulsel,” tandasnya mengimbuhkan. (*)