Makassar, Matasulsel – Seperti sudah diprediksi, Pasangan Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar (IYL-Cakka) bakal terus menjadi sasaran kampanye hitam (black campaign), seiring tren surveinya terus melejit jelang pencoblosan 27 Juni 2018 mendatang.

Entah kehabisan akal atau tak percaya diri berhadapan beradu ide dan gagasan, sehingga “jalan pintas” mulai dilakukan untuk menyudutkan pasangan yang masing-masing punya pengalaman bupati dua periode itu.

Hanya hitungan menit pasca-salah satu lembaga survei nasional yang merilis hasil risetnya dengan menyempatkan IYL-Cakka di posisi pertama, serangan langsung berseliweran.

Di sosial media misalnya, beberapa akun “palsu” gencar mengangkat isu dinasti dengan memunculkan nama-nama keluarga Ichsan yang menjabat di pemerintahan, maupun yang menjadi legislator.

Seolah sangat professional dan terstruktur memainkan isu untuk menjatuhkan IYL, kampanye hitam itu juga dilengkapi dengan bahan grafis serta foto-foto keluarga.

Padahal, mereka tanpa menyadari jika keluarga ini bukan asal menduduki jabatan atau langsung ditunjuk begitu saja, melainkan mereka memang sudah melalui proses yang lebih matang.

IYL misalnya, sebelum menyatakan niat menjadi gubernur, ia dua periode menjabat sebagai Bupati Gowa melalui pemilihan langsung. Bukan penunjukkan, atau langsung ditempatkan.

Sebelum menjadi bupati, IYL dua periode diamanahkan oleh rakyat sebagai anggota DPRD Sulsel dari Fraksi Golkar. Bahkan, karena kemampuannya, ia pernah menjadi ketua komisi. Begitu juga, aktif diberbagai organisasi kemasyarakatan.

Kala menjabat bupati, IYL dikenal punya keberanian menjanlankan berbagai terobosan pro rakyat. Mulai dari yang pertama menerapkan perda pendidikan gratis di Indonesia, membatasi mini market di setiap kelurahan/desa, membawa Gowa lima kali berturut-turut mendapatkan WTP, hingga dinobatkan sebagai pemerintahan terbaik kedua secara nasional untuk tingkat kabupaten.

Hal lainnya, di bawah kepemimpinan IYL, Gowa juga mampu menekan angka pengangguran. Terbukti banyak lapangan pekerjaan yang terbuka dengan masuknya sejumlah investor.

Untuk melindungi rakyatnya, IYL juga membentengi. Salah satu yang banyak diakui oleh warga, yakni mengeluarkan kebijakan fenomenal tidak boleh membeli tanah sejengkal pun jika ber-KTP Gowa. Itu dimaksudkan, agar mereka yang berduit tidak leluasa merampas hak rakyat.