Wajo, Matasulsel – Praktik dugaan politik uang kian menjadi-jadi jelang pencoblosan Pilkada Wajo 2018. Keberadaan Panwaslu pun patut dipertanyakan dan terkesan ada pembiaran.

Kabar yang beredar, paket berupa sembako ditemukan di drop di Kantor Kecamatan Belawa, pada Minggu (10/6/2018). Paket itu selanjutnya akan didistribusikan.

Dalam foto yang ramai beredar di media sosial, paket sembako itu menggunakan mobil truk dengan plat merah kode daerah lain.

Entah untuk siapa paket itu akan diberikan. Apapun dalihnya, yang jelas sembako itu mengundang rasa kecurigaan.

Pasalnya, bantuan pemerintah sangat rawan dipolitisasi untuk kepentingan pilkada. Apalagi, Pilkada Wajo diikuti Baso Rahmanuddin, menantu Bupati Wajo dua periode Andi Burhanuddin Unru.

“Gunakan alat negara tuk pembagian sembako? Ckckckck… Luar biasa si penguasa. Tapi sayangnya itu akan sia-sia karena masyarakat sudah cerdas sekarang. Jadi berhentilah melakukan nyogok demi keserakahanmu,” kata seorang warga, Ewhink Andi.

Info lainnya yang mencuat, sembako itu untuk korban banjir di Kecamatan Belawa. “Bantuan banjir katanya, semoga tepat sasaran dan tak dipolitisasi,” harap Ahmad Yadi.

“Semoga saja Pemkab Wajo membagikan sembako bukan atas nama salah satu paslon Bupati. Ya Allah semoga Wajo selalu engkau jauhkan dari bencana & ketidakadilan. Aamiin,” pinta Hasan Zulkarnaen.

Sebelumnya, pasangan Amran Mahmud-Amran SE (PAMMASE) sejak bulan lalu sudah mendapat informasi dugaan kecurangan politik uang. Meski begitu, dua Amran meyakini warga Kabupaten Wajo sudah cerdas dalam memilih pemimpinnya lima tahun ke depan. Sebab, warga tak ingin harga dirinya bisai dibeli dengan sembako.

“Semoga masyarakat tidak terpengaruh dengan apa yang terjadi. Kita tetap bersatu bersama PAMMASE,” harap Amran Mahmud diberbagai kesempatan.