Bone, Matasulsel – Hujan lebat yang terus mengguyur Sungai Assarajenge Desa Matamppa Walie, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, selama sepekan ini membuat warga setempat sulit mengakses jalan untuk aktivitasnya sehari-hari.

Selain menjadi jalur utama aktivitas warga, meluapnya sungai tersebut juga membuat para siswa-siswi merasa kesulitan menuntut ilmu ke sekolah demi menggapai cita-citanya.

Meluapnya sungai tersebut juga berdampak pada penurunan pendapatan dari hasil pertanian dan kebun para petani setempat. Hasil tani dan kebun mereka, bahkan kerap tak terjual karena akses jalan menuju pasar terasa sulit akibat air sungai di Assarajenge yang meluap sangat deras.

Kondisi ini sudah lama dialami warga dan hingga kini tidak ada tanggapan pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan maupun Pemerintah Kabupaten Bone.

“Kondisi seperti ini sudah sejak awal adanya kampung kami di sini, anak sekolah maupun warga setiap hari menyebrang sungai ini. Kami bertaruh nyawa menyeberangi sungai, apa boleh buat tidak ada pilihan lain,” kata seorang warga, Ayu Andira, Kamis, 28 Juni 2018.

Kondisi Sungai Assarajenge membuat siswa dan warga harus rela basah-basahan bahkan mengancam keselamatan jika ingin melintas di sungai tersebut.