Informasi yang berhasil dihimpun wartawan di lapangan menyebut, antrian kendaraan yang mulai berjubel sejak pada hari, Sabtu, (24/07/2021) kemarin, dipicu oleh capacity daya angkut kapal ferry KMP. Takabonerate yang hanya bisa menyeberangkan lima belas unit kk dan kurang lebih tiga puluh unit sepeda motor.

Salah seorang pengemudi truk menyebut, kepadatan antrian kendaraan di area terminal pelabuhan, bukan lagi barang baru, dan sudah menjadi pemandangan lazim.

Dugaan kurang tertibnya sistem pelayanan nomor antrian kendaraan disinyalir, kerap memicu terjadinya kepadatan kendaraan, terutama untuk armada mobil kampas, dan truk bak terbuka.

Terkait akan hal tersebut, para pengemudi truk antar kota dalam provinsi berharap agar sistem pelayanan nomor antrian, bisa dibenahi dan disesuaikan dengan urutan kedatangan. (Andi Fadly Dg. Biritta)