Wajo, Matasulsel – Calon Gubernur Sulsel nomor urut satu, Nurdin Halid melanjutkan agenda safari Ramadan di Kabupaten Wajo, Sabtu (9/6). Dalam lawatannya ke Bumi Lamaddukelleng, pasangan Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar mendapat apresiasi positif dari masyarakat dan tokoh setempat.

NH dijadwalkan menghadiri sejumlah agenda dalam kunjungannya kali ini. Tiba di Wajo, NH langsung memenuhi undangan silaturahmi dan buka puasa bersama di Lapangan Desa Kaluku, Kecamatan Pitumpanua.

Usai berbuka puasa bersama, Ketua Koorbid Pratama DPP Partai Golkar ini menunaikan salat Isya dan Tarawih di Masjid Kecamatan Keera. Dalam kesempatan tersebut, panitia masjid mengharapkan NH memberikan sambutan silaturahmi.

Namun, ia menyadari posisinya yang tak bisa terlepas dari status calon gubernur. Karena itu, NH menolak secara halus dan sopan tawaran tersebut. Dirinya tegas untuk komitmen menaati aturan KPU. Sebab, apabila meminang tawaran itu, dirinya dapat dianggap melakukan politisasi rumah ibadah.

Bukan di masjid itu saja, NH menunjukkan komitmennya untuk menaati rambu KPU. Usai salat tarawih, Ketua Dewan Koperasi Indonesia ini turut memenuhi undangan silaturahmi bersama Komunitas Pesisir Danau Tempe di Rumah Makan Bakso Asli Arab, Kecamatan Tempe. Meskipun sudah agak larut, masyarakat begitu antusias menanti kehadiran NH.

Namun, dalam momen tersebut, NH kembali tidak sempat memberikan sambutannya. Ketua Komunitas Pesisir Danau Tempe, Andi Mappanyukki mewakili untuk menyampaikan permohonan maaf demi menaati aturan masa kampanye.

“Mohon maaf karena sesuai aturan KPU Wajo, Pak NH tidak diperbolehkan untuk bicara. Tapi, alhamdulillah beliau tetap ramah menyempatkan bertemu dengan kita meski tidak untuk berkampanye,” tuturnya. (*)