Makassar, Matasulsel – Pemerintah menyadari pentingnya menjamin tumbuh kembang anak dalam usia emas, sehingga berkomitmen menyediakan layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) secara optimal meski di masa pandemi Covid-19. Hal ini karena sejak lahir hingga usia 8 tahun merupakan fase pembentukan kemampuan dasar anak, mulai dari kemampuan motorik, kemampuan kognitif, hingga kemampuan sosial emosional.

“Penyelenggaraan PAUD ini semakin diperhatikan, tidak seperti dulu. Karena PAUD akan jadi dasar bagi pendidikan anak ke depan,” kata Bunda Asriani, S.Pd, Kepala TK di PAUD Ceria, saat ditemui di sekolahnya di Jalan Adiyaksa Nomor 2 Makassar.

Hari itu, Rabu, 5 Agustus 2020, ibu satu anak, yang akrab disapa Bunda Ani itu, bercerita tentang pengalamannya menyelenggarakan pendidikan selama merebaknya wabah Covid-19. Katanya, minat orang tua memasukkan anaknya di PAUD Ceria cukup tinggi. Lokasi yang strategis, halaman yang luas, lingkungan yang aman dan nyaman, serta fasilitas yang lengkap, menjadi alasan orang tua memilih TK ini. Belum lagi, sekolah dengan akreditasi A untuk TK dan KB ini, merupakan tempat uji coba pengembangan model yang dilakukan oleh BP-PAUD dan Dikmas Sulsel.

Bunda Ani kemudian menunjuk Pustaka Mainan yang berada tepat di tengah gedung sekolah. Pustaka Mainan ini merupakan bantuan Kemdikbud RI. Dikatakan, permainan edukatif yang mereka miliki sangat mendukung. Alat permainan luar sekolah ini rencana mau diperbarui dan ditambahkan.

Selama anak-anak dirumahkan, permainan itu dipinjamkan untuk digunakan di rumah, tapi dicatat dulu, layaknya peminjaman buku. Di Pustaka Mainan itu terdapat alat pertukangan, balok, puzzle, merangkai huruf, peraga baca, 25 Nabi dan Mujizatnya, bentuk-bentuk hewan, dan lain-lain.

Bu Ani bercerita, dia menjadi Kepala Sekolah TK sejak Februari 2018. Di sekolah dua lantai dengan 7 ruang kelas ini, terdapat enam sentra pembelajaran. Yakni, Sentra Imtak, Sentra Sains, Sentra Peran, Sentra Balok, Sentra Seni dan Kreativitas, serta Sentra Persiapan.

Ditambahkan, untuk anak TK, saat pembelajaran, mereka bergerak dan berpindah dari satu sentra ke sentra berikutnya. Begitupun dengan gurunya. Jadi setiap guru dituntut menguasai semua sentra. Setiap tahun sekolah mengadakan outing class. Guru juga memanfaatkan fasilitas sekitar seperti kolam ikan dan kandang burung sebagai arena pembelajaran.

Untuk tahun ajaran 2020-2021, ada 30 murid baru dan 30-an murid lama. Pendaftaran murid baru dilakukan secara online, tapi ada juga yang langsung ke sekolah. Alasannya karena ada orang tua yang ingin melihat-lihat sekolah.