“Tapi saya dan Juwita pengaca Kepala Desa Talawe tetap ke Kemendes di Jakarta. Karena Bupati tidak peduli lagi dengan rakyat Desa Persiapan Talawe. Bupati lebih peduli pada orang yg mendorongnya untuk mengganti Kepala Desa Talawe,” sambung Mattau yg dibenarkan oleh Sari Juwita Mustafa.

Ita panggilan akrab Sari Juwita Mustafa kepada wartawan kembali mendesak Kadis Patahangi Nurdin yg mengatakan di depan Ketua DPRD Sidrap, kalau Desa Talawe itu sudah bukan desa persiapan. Tetapi sudah definitif dan sudah ada Perdanya. “Ayo Pak Patahangi, mana Perdanya, ayo tunjukkan Perdanya itu,” tantang Ita seraya tertawa.

Ditanya soal biaya ke Jakarta untuk melaporkan Bupati Sidrap ke para petinggi di Jakarta. Mattau mengatakan, diirinya hormat kepada Kepala Desa Persispan Talawe, karena dicintai rakyatnya, meski mayoritas keluarga besarnya. “Mereka gotong royong membantu meringkangkam beban Kepala Desa Persiapan Talawe. Biayanya dari mereka dan cukup untuk beli tiket pesawat,” kata Mattau.

Matta sebelum pamit pada wartawan, juga menyatakan rencana rombongannga, untuk mendatangi KPK untuk memberikan temuan-temuan LSM di Sidrap dan meminta KPK turun ke Sidrap. “Teman di Jakarta sementara melobi Pak Laode Syarif Pimpinan KPK untuk bisa menerima rombongan kami,” kata Sari Juwita Mustafa menimpali sembari menutup perbincangannya. (*)