Ditambah lagi Bank Sampah Kelurahan Buloa yang saat ini telah melakukan penimbangan sebanyak 208 kg sampah.

Berbeda dengan dua bank sampah sebelumnya yang didirikan bersama sejak awal, Bank Sampah Kelurahan Tallo sudah ada sejak 2014 yang kemudian didampingi oleh Pelindo Regional 4 untuk semakin dikembangkan dengan jumlah nasabah mencapai 40 nasabah yang meliputi masyarakat Kelurahan Tallo.

Regional Head 4 Pelindo, Enriany Muis menuturkan bahwa poin penting yang diharapkan dari adanya Bank Sampah ini adalah, bisa mengurangi penumpukan sampah yang sulit terurai, mencegah pencemaran lingkungan terlebih untuk wilayah pesisir yang ada di tiga kelurahan tersebut, dan meningkatkan nilai ekonomi dari sampah yang biasanya terbuang begitu saja.

“Adapun tahapan yang dilalui para nasabah yakni, mendaftar sebagai nasabah di ketua bank sampah, mendapatkan buku tabungan yang nantinya akan diisi oleh pengurus bank sampah, melakukan penimbangan secara berkala ke titik pengumpulan yang telah ditentukan, setiap penimbangan akan dicatat dalam buku tabungan yang diberikan, dan pihak pengurus sampah akan mengonversikan sampah yang dikumpulkan ke dalam rupiah sesuai dengan harga yang ditentukan oleh Unit Pengelola Teknis (UPT) Bank Sampah Kota Makassar,” terang Enriany.

Harmiah, salah satu warga Kelurahan Kaluku Bodoa mengatakan bahwa dengan adanya bank sampah dari Pelindo Regional 4 ini, masyarakat semakin gigih untuk menabung di bank sampah yang dulunya dibuang begitu saja sekarang sudah dikumpulkan sampah keringnya.

“Semoga ke depannya bank sampah ini bisa menyentuh masyarakat yang lebih luas lagi,” ucapnya.**