Kegiatan inilah yang perlu di budayakan di takalar, kita harus terlibat aktif dan massif bergerak bersama-sama untuk meminimalisir tingkat anak tidak sekolah dan anak putus sekolah untuk memperbaiki indeks pembangunan manusia di Kabupaten Takalar sebagai modal utama untuk menuju pembangunan yang lebih baik.”tegasnya

“Pertemuan tersebut di hadiri oleh salah satu pemerhati pendidikan dari kalangan Organisasi Hipermata yakni Fatur Rahman yang memberikan edukasi serta semangat kepada peserta dengan mengutip pernyataan dari tokoh filsuf pendidikan “Paulo Ofereire”.

“Anak didik pun lantas diperlakukan sebagai “bejana kosong” yang akan di isi sebagai sarana tabungan atau penanaman “modal ilmu pengetahuan” yang akan di petik hasilnya kelak. Jadi guru adalah subjek aktif, sedang anak didik adalah objek passif yang penurut,”jelasnya

“Pendidikan bersifat negatif di mana guru memberi informasi yang harus di ingat dan dihafalkan akibatnya kepada murid dan diperlakukan sebagai objek teori pengetahuan yang tidak berkesadaran pada realitas di sekelilingnya,”pungkasnya