Mata Sulsel

Mata Sulsel

Infomasi Terpercaya dan Faktual

  • MAKASSAR
  • JENEPONTO
  • GOWA
  • SELAYAR
  • MAROS
  • BANTAENG
  • BONE
  • LUWU TIMUR
  • LUWU UTARA
  • EDUKASI

Pemerintah Diminta Turun Tangan Cegah kerusakan Kepulauan Spermonde

15/11/2019 19:32
Oleh : Abil
Bagikan

Berdasarkan kegiatan pemantauan terumbu karang (reef check) yang dilakukan tim MSDC Universitas Hasanuddin secara berkala setiap tahun, memperlihatkan tren penurunan tutupan karang hidup di sejumlah pulau tersebut dalam ancaman nyata. Bukan hanya oleh perubahan iklim, tetapi juga kegiatan penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan.

Data pengecekan terumbu karang MSDC Unhas memperlihatkan tutupan karang hidup di tiga pulau masuk wilayah Makassar, yakni Pulau Barrang Lompo, Barrang Caddi dan Samalona, berkisar antara 30-40 persen atau dalam kondisi buruk hingga sedang.

Data MSDC tahun 2018, tutupan karang hidup Pulau Barrang Lompo tercatat 40 persen (kategori sedang), Pulau Barrang Caddi sebesar 38 persen (kategori sedang), dan Pulau Samalona sebesar 30 persen (kategori buruk).

Ia mengatakan Spermonde merupakan salah satu sumber penghidupan bagi nelayan, juga masyarakat Makassar secara keseluruhan, mulai dari sektor perikanan hingga wisata.

Ekosistem bawah laut dan pesisir di kepulauan tersebut harus menjadi perhatian para pemangku kepentingan termasuk masyarakat Makassar.

Spermonde bisa menjadi contoh nyata bagi penyelamatan laut Indonesia yang kini sedang berjuang menghadapi perubahan iklim, kegiatan penangkapan ikan yang destruktif, hingga reklamasi.

“Upaya yang kami lakukan saat ini bersama tim MARS melakukan perbaikanterumbu karang yang telah rusak agar karang itu bisa hidup, meski membutuhkan puluhan tahun karang terbentuk kembali,” ungkapnya.

Sedangkan data Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) juga menunjukkan indeks kesehatan terumbu karang yang rendah di Spermonde dengan rentang nilai antara 1-3.

Sementara Jurukampanye Laut Greenpeace Indonesia, Afdillah, dalam diskusi itu mengemukakan Tim Pembela Lautan (Ocean Defender) Greenpeace Indonesia telah melakukan pemantauan dan mengambil dokumentasi bawah laut di Pulau Barrang Lompo, Pulau Barrang Caddi, dan Kodingareng Keke, awal September 2019.

Kerusakan terumbu karang karena pengambilan ikan dengan bom dan bius jelas terlihat. Pemulihan terumbu karang karena aktivitas ilegal dan merusak sulit dilakukan dalam waktu cepat.

“Pengawasan, pendekatan sosial kemasyarakatan dan penegakan hukum oleh pihak berwenang terhadap kegiatan penangkapan ikan harus dilakukan secara intensif,”

Ia menambahkan, melalui gerakan sosial hari ini, Greenpeace meluncurkan petisi #SaveSpermonde untuk meminta pemerintah, pusat dan daerah, mengambil langkah cepat penyelamatan Spermonde dari berbagai ancaman.

Penyelamatan Spermonde bisa menjadi titik awal dari tindakan serius untuk memulihkan dan menjaga ekosistem dan ruang laut nasional.

“Pekerjaan rumah pemerintahan baru masih banyak, meskipun sejumlah kemajuan sudah dicapai pada masa pemerintahan sebelumnya, terutama dalam mengurangi penangkapan ikan ilegal yang dilakukan oleh kapal ikan asing,” tambah Afdillah.

Direktur Walhi Sulsel, Al Amin pada kesempatan itu menyebut, kerusakan ekosistem laut di Sulsel telah mencapai 70 persen dan tingkat kerusakan trennya semakin hari semakin meningkat dan tentu ini sangat mengkhawatirkan bagi keberlangsungan ekosistem laut.

Amin mengungkapkan ada beberapa penyebab kerusakan yang diamati pertama, adalah soal adanya kegiatan fisik atau penangkapan ikan menggunakan bahan kimia, baik itu bom, bius dan lainnya. Kedua, masih adanya paparan dari limbah industri terutama di Kota Makassar. Ketiga, dan terbaru adalah adanya kegiatan tambang pasir laut.

“Bahkan ada rencana lagi kegiatan tambang pasir laut yang kedua. Kegiatan inilah juga memberi kontribusi besar terhadap kerusakan Spermonde yang ada di wilayah Sulsel. Melalui gerakan petisi digagas Greenpeace Indonesia, kami mengapresiasi dan melihat ini sebagai satu momentum yang penting untuk segera disikapi,” tambahnya.

Total nilai manfaat ekonomi ekosistem terumbu karang di perairan Spermonde berdasarkan beberapa penelitian berkisar dari Rp30,3 miliar lebih hingga Rp1,6 triliun lebih per hektare per tahun.

Bila ekosistem Spermonde rusak parah, kerugian bukan hanya akan dialami oleh nelayan atau pelaku usaha perikanan. Pemerintah daerah juga bisa kehilangan potensi pemasukan dari sektor pariwisata.

Sumber : ANTARASULSEL

Editor : Mustakim

Tampilkan Semua
1 2
Tampilkan Semua

Tim Redaksi

Terkait

Pentingnya Kemitraan Media dan Pemerintah Daerah

OPINI
5 menit yang lalu
Tidak kalah pentingnya, kemitraan itu meningkatkan partisipasi dan literasi publik. Melalui pemberitaan yang informatif dan edukatif, media membantu

Terungkap! Kwartir Cabang Pramuka Makassar Diduga Terlibat Skandal Anggaran Fiktif Rp2 Miliar

MAKASSAR
6 jam yang lalu
Laksus juga menyerukan agar audit menyeluruh segera dilakukan, baik terhadap LPJ tahun 2024 maupun tahun-tahun sebelumnya, untuk memberikan gambaran

Neobank Dituding ‘Mafia Perbankan’ Lewat Lelang Aset Tidak Transparan yang Difasilitasi KPKNL Denpasar

Jakarta
14 jam yang lalu
Kuasa hukum Wahidah sebelumnya telah melayangkan ancaman gugatan kepada Neobank atas adanya dugaan kejanggalan dalam proses ini. Kliennya diklaim

Jeneponto Menggebrak di Kejuaraan Sepak Bola Piala Gubernur Sulawesi Selatan

GOWA
21 jam yang lalu
Kadispora Emil Ilyas menyampaikan rasa bangga atas kekompakan tim dan berharap dukungan penuh dari seluruh warga Jeneponto. Ketua Umum KORMI

Komisi 3 DPRD Jeneponto Desak Kementerian PUPR Percepat Hibah Rusun ASN

JENEPONTO
21 jam yang lalu
“Oleh karena itu, kami berharap kepada pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, agar segera menyelesaikan
Adakami

Bos AdaKami dan Visi ‘Triangle of Strength’ untuk Menarik Investasi Asing

Berita
22 jam yang lalu
Pilar kedua dari Triangle of Strength adalah transformasi digital dan teknologi. Menurut Bos AdaKami, Indonesia harus mempercepat penerapan teknologi

POPULER

#1

Komisi 3 DPRD Jeneponto Desak Kementerian PUPR Percepat Hibah Rusun ASN

21 jam yang lalu
#2

Jeneponto Menggebrak di Kejuaraan Sepak Bola Piala Gubernur Sulawesi Selatan

21 jam yang lalu
#3

Terungkap! Kwartir Cabang Pramuka Makassar Diduga Terlibat Skandal Anggaran Fiktif Rp2 Miliar

6 jam yang lalu
#4

Neobank Dituding ‘Mafia Perbankan’ Lewat Lelang Aset Tidak Transparan yang Difasilitasi KPKNL Denpasar

14 jam yang lalu
#5

Bos AdaKami dan Visi ‘Triangle of Strength’ untuk Menarik Investasi Asing

22 jam yang lalu
#6

Momentum Media Sosial: Bagaimana Postingan DLH Kota Binjai Menjadi Gerakan Lingkungan

22 jam yang lalu
#7

Pentingnya Kemitraan Media dan Pemerintah Daerah

5 menit yang lalu

Ekonomi

Rekomendasi Jasa Pengurusan STNK dan BPKB Terbaik di Indonesia 2025

Rekomendasi Jasa Pengurusan STNK dan BPKB Terbaik di Indonesia 2025

EKONOMI
1 bulan yang lalu
Tarif Pengiriman Mobil Murah antarmobil.id

Tarif Pengiriman Mobil Murah antarmobil.id

EKONOMI
5 bulan yang lalu
Langkah-Langkah Sukses Memulai Bisnis Impor dan Ekspor untuk Pemula

Langkah-Langkah Sukses Memulai Bisnis Impor dan Ekspor untuk Pemula

EKONOMI
5 bulan yang lalu

OPINI

Pentingnya Kemitraan Media dan Pemerintah Daerah

OPINI
5 menit yang lalu

Mengulik Pemikiran Dasar Jurnalistik Zulkarnain Hamson

OPINI
6 hari yang lalu

Mimpi dan Dedikasi, Perjalanan Ratna Sari dan CV Bulan Bintang

MAKASSAR
7 hari yang lalu

verified dewan pers
Matasulsel.com
Proses Verifikasi oleh Dewan Pers 
https://dewanpers.or.id/data/perusahaanpers

appstore
playstore
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Produk dan Iklan
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber